Para Suami, Hiduplah dengan Penuh Pengertian

1 Pet. 3:7 (AYT)
Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bersama istrimu dengan penuh pengertian karena mereka kaum yang lebih lemah. Hormatilah mereka sebagai sesama ahli waris dalam menerima anugerah hidup supaya doa-doamu tidak terhalang.



Setelah memerintahkan para istri untuk taat pada suaminya, Petrus memberi perintah pada para suami untuk hidup bersama istrinya “dengan penuh pengertian.” Para suami harus mengerti kalau para istri memiliki kebutuhan untuk didengarkan walau terlihat sedang mengoceh-ngoceh.

Pria dan perempuan memang diciptakan berbeda dalam banyak hal. Suami cenderung berbicara dengan bahasa tersurat, sementara istri berbicara dengan bahasa tersirat. Tidak heran jika akan ada banyak miskomunikasi dalam kehidupan berumah tangga. Suami harus belajar mengerti perbedaan seperti ini.

Seorang suami tidak boleh hanya menuntut untuk ditaati, tetapi harus menghormati istrinya  “sebagai sesama ahli waris.” Mereka sama-sama anak Tuhan yang sudah diselamatkan. Apalagi, di surga kelak tidak akan ada lagi hubungan suami istri (Mat. 22:30).

Para suami harus mengasihi istrinya seperti tubuhnya sendiri. Ia yang mengasihi istrinya sama saja dengan mengasihi dirinya sendiri. Sebab, tidak ada orang yang pernah membenci tubuhnya sendiri, tetapi ia memelihara dan merawatnya (Efe. 5:28-29).

Para suami harus mengasihi para istri “seperti Kristus mengasihi jemaat dan memberikan diri-Nya bagi jemaat” (Efe. 5:25). Setinggi itu Allah memosisikan para istri dalam pernikahan yang kudus. 

Rahasia pernikahan yang awet dan harmonis hanyalah didasari dua prinsip ini. Istri harus tunduk pada suaminya “seperti kepada Tuhan.” Pada saat bersamaan, suami mengasihi istrinya “seperti Kristus mengasihi jemaat dan memberikan diri-Nya bagi jemaat.” Kalau masing-masing pihak melakukan perintah ini, mungkinkah ada yang bercerai? 

Para suami yang tidak melakukan perintah ini berarti sama saja dengan hidup di dalam dosa. Karena itu, doa-doanya bisa terhalang karena Tuhan akan memalingkan wajah-Nya dari padanya.

Pernikahan Kristen akan sangat berbeda kualitasnya dengan pernikahan di agama lain jika kedua pihak benar-benar tunduk-dan-taat pada perintah ini. Jika mereka menolak taat pada perintah ini, maka perceraian sebenarnya tinggal menghitung hari saja.

You may also like...

Tinggalkan Balasan