Yakobus 4:7 (TB)
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Hawa mungkin tunduk pada Allah hanya karena ia tidak tahu bagaimana bisa menundukkan-Nya. Maka, ketika diberitahu ada cara “menjadi seperti Allah”, ia langsung tergoda (Kej. 3:5). Hawa terjatuh di dalam dosa karena ia tidak berusaha melawan Iblis. Ia mengijinkan Iblis untuk terus berbicara padanya.
Tunduk pada Allah berarti termasuk percaya 100% pada firman-Nya. Ketika Tuhan berkata “pastilah engkau mati” (Kej. 2:17) berarti memang itu yang akan terjadi. Hawa sepertinya tidak percaya 100%. Percaya 99,9% ternyata sudah cukup membuat seseorang terjatuh. Beri celah, Iblis akan mendobrak.
Itulah sebabnya Yakobus mengingatkan kalau orang yang bersahabat dengan dunia, tidak mungkin tunduk kepada Allah. Dunia akan selalu berusaha membuat kita meragukan firman-Nya. Jika kita meragukan-Nya, kita tidak mungkin mau tunduk pada-Nya.
Karena itu, Yakobus memberikan petunjuk bagaimana seseorang bisa dikasihani Tuhan sebagai orang yang rendah hati (seperti yang dideskripsikannya di ayat 6). Langkah pertama adalah bersedia tunduk pada-Nya; pada perintah-Nya; pada kehendak-Nya.
Kita “tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain” (Luk. 16:13). Ketika kita telah dilepaskan dari kuasa kegelapan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih (Kol. 1:13), maka kita harus menghasilkan “buah yang sesuai dengan pertobatan” (Mat. 3:8). Lahir baru. Kerajaan baru. Raja baru. Aturan baru.
Jika kita tidak tunduk pada-Nya, maka kita bukan orang yang rendah hati. Jika kita bukan orang yang rendah hati, maka kita adalah sahabat dunia ini. Jika kita adalah sahabat dunia ini, maka kita adalah musuh Allah. Jika kita adalah musuh Allah, maka kita adalah para pezina/orang yang tidak setia (Yak. 4:4).
Saudara bukan pezina? Tunduklah pada-Nya. Saudara bukan orang yang tidak setia? Tunduklah pada-Nya. Itulah langkah pertama yang perlu dilakukan seseorang supaya bisa dikasihani-Nya; dilahirbarukan-Nya; diselamatkan-Nya.