Tujuh Cara Berdoa untuk Hatinya Anda

19 Juli Mei 2013
Artikel oleh Jon Bloom
Staf Penulis, desiringGod.org

Selama bertahun-tahun, ketika saya berdoa untuk hati saya sendiri, saya telah mengumpulkan tujuh K yang menurut saya berguna. Mungkin Anda juga akan merasa terbantu dengan ketujuh K ini.

Anda dapat menggunakan tujuh K ini dengan beberapa cara. Anda dapat memilih satu K per hari. Atau Anda dapat memilih satu K sebagai tema doa selama seminggu dan menyelesaikannya setiap tujuh minggu. Anda akan melihat bahwa saya memiliki sebuah ayat untuk setiap doa. Namun, seiring waktu, ketika Anda berdoa, lebih banyak ayat yang akan muncul di benaknya Anda. Akan sangat berguna jika Anda mencatat dan mengumpulkannya sehingga ayat-ayat itu sudah siap di tangan Anda saat Roh Kudus memimpin.

Karena Alkitab mengajarkan kita untuk berani-dan-sepenuh-hati dalam berdoa, tidak segan-segan, saya memulai setiap doa dengan frasa ”bagaimanapun caranya, Tuhan”.  Saya juga menggunakannya karena frasa tersebut menguji hatinya saya. Seberapa besar saya menginginkan Allah dan semua yang dijanjikan-Nya bagi saya di dalam Yesus? Apakah saya benar-benar menginginkan sukacita sejati hingga meminta kasih Bapa yang mendisiplinkan untuk menyapih saya dari berbagai dosa yang mencuri sukacita? Seberapa besar saya mempercayai-Nya? Apakah saya benar-benar percaya bahwa Dia hanya akan memberi apa yang baik ketika saya meminta dengan iman (Luk. 11:11-13)? 

Doa yang ”bagaimanapun caranya” membantu saya dalam berlari-lari kepada tujuan dan mengungkapkan rasa percaya seperti halnya seorang anak kepada Bapa 

Kegembiraan: Bagaimanapun caranya, Tuhan, beri saya kegembiraan di dalam-Mu sebagai harta terbesar di hati saya.

”Dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Maz. 37:4).

”Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Mat. 6:21).

Keinginan: Bagaimanapun caranya, Tuhan, selaraskan keinginan hatiku dengan keinginan-Mu.

”Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga” (Mat. 6:9-10).

Ketergantungan: Bagaimanapun caranya, Tuhan, tingkatkan kesadaran akan ketergantungannya saya pada-Mu dalam segala hal sehingga saya akan terus-menerus hidup dengan iman.

”Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa” (Yoh. 15:5).

Kebijaksanaan: Bagaimanapun caranya, Tuhan, ajari saya untuk membedakan yang baik dari yang jahat melalui latihan keras secara terus-menerus.

”Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat” (Ibr. 5:14).

Keputusasaan: Bagaimanapun caranya, Tuhan, buatlah saya merasa putus asa karena merasa begitu membutuhkan-Mu, sebab saya cenderung menyimpang ketika berhenti merasakan kebutuhan akan Engkau.

”Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu” (Maz. 119:67).

Kedisiplinan: Bagaimanapun caranya, Tuhan, disiplinkan saya untuk kebaikannya saya sehingga dapat beroleh bagian dalam kekudusan-Mu dan menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai.

”Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya. Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya” (Ibr 12:10-11).

Ketekunan: Bagaimanapun caranya, Tuhan, tingkatkan tekad saya untuk melakukan kehendak-Mu dengan segala ketekunan.

”Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat” (Efe. 5:15-16).

Ketujuh cara ini hanyalah sekadar sebuah saran. Allah mungkin menuntun Anda untuk berdoa dengan cara lain. Namun, bagaimanapun cara Allah mengajar kita, apa pun cara yang berguna bagi kita, semoga Allah membuat kita semua bertumbuh dalam iman hingga kita ”tetap berdoa” (1 Tes. 5:17) ”dengan tidak jemu-jemu” (Luk. 18:1).

***

Artikel ini diterjemahkan dari desiringgod.org dengan judul 'Seven Ways to Pray for Your Heart'

You may also like...

Tinggalkan Balasan