Terlahir sebagai Budak – Bab Dua – Argumen 10

BAB 2

Apa yang Erasmus Ajarkan


Argumen 10:
Allah memang menyatakan kehendak-Nya, namun ada kehendak-Nya yang dirahasiakan-Nya dari kita.

 

Melalui pernyataan di Kitab Yehezkiel yang barusan kita bahas, nabi Yehezkiel sama sekali tidak mempertanyakan mengapa ada orang yang merasa dihakimi oleh Taurat dan ada yang tidak. Juga, dia tidak mempertanyakan mengapa ada orang yang menerima anugerah-Nya dan ada yang tidak.

 

Kita harus membuat batasan yang jelas antara kehendak Allah yang dinyatakan kepada kita dan yang dirahasiakan-Nya dari kita. Allah, berdasarkan kehendak-Nya yang dirahasiakan-Nya dari kita, menentukan kalau mereka yang terpilih akan menerima pengampunan-Nya. Kita tidak bisa mempertanyakan mengapa hal ini terjadi, tetapi kita hanya bisa mengagumi-Nya dengan rasa gentar. Kita harus lebih berkutat dengan apa yang Allah nyatakan kepada kita, bukannya dengan apa yang memang Ia rahasiakan dari kita.

 

Dikaitkan dengan bagian ini, berarti Allah, dalam kemuliaan-Nya, tidak menyesal atas kematian orang fasik. Namun, Allah berduka atas kematian umat manusia sehingga Ia bertindak supaya dosa dan maut bisa dimusnahkan. Tidak mungkin bagi kita untuk memahami kehendak Allah yang memang dirahasiakan dari kita, karena kita tidak akan pernah tahu apa yang dimaksud-Nya.  Cukup bagi kita untuk tahu kalau memang ada yang dirahasiakan-Nya dari kita sehingga kita menjadi takut dan kagum pada-Nya.

 

Jadi, memang benar adanya kalau manusia binasa karena kesalahannya sendiri. Seperti yang dinyatakan Allah pada kita, kesalahan ini memang ditimbulkan oleh kehendak manusia itu sendiri (Mat. 23:27). Namun, mengapa Allah tidak meniadakan kesalahan ini, atau mengapa Allah tetap menganggap kita bertanggung jawab atas kesalahan yang tidak bisa kita hindari ini, bukan menjadi bagian kita untuk mempertanyakannya. Sekalipun kita mempertanyakannya, kita tidak akan pernah menemukan jawabannya. Seperti yang dinyatakan di Surat Roma 9:20: ”Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah?”

 


 

TERLAHIR SEBAGAI BUDAK

Sebuah versi sederhana dan ringkas dari buku klasik “Belenggu Kehendak” yang ditulis oleh Martin Luther, diterbitkan pertama kali pada tahun 1525.

Versi Inggris
Dikerjakan oleh:
Clifford Pond
Diedit oleh:
J.P. Arthur M.A
H.J. Appleby
Versi Indonesia
Diterjemahkan oleh:
Yonghan
Diedit oleh:
Suriawan Surna

You may also like...

Tinggalkan Balasan