1 Pet. 4:5 (AYT)
Akan tetapi, mereka akan memberi pertanggungjawaban kepada Dia yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Cepat atau lambat, kita semua akan dihakimi di Pengadilan Takhta Putih. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa setiap orang, baik anak Tuhan maupun bukan, suatu hari akan berdiri di hadapan Kristus untuk dihakimi. Allah mengetahui segala yang pernah dikatakan, diperbuatkan, atau dipikirkan seseorang. Karena itu, Dia akan memberi upah atau hukuman setiap orang sesuai dengan apa yang patut bagi orang tersebut (Mzm. 28:4; 62:13; Rom. 2:6; Why. 2:23; 18:6; 22:12).
Orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di hadapan takhta itu. Lalu, dibukalah kitab-kitab dan sebuah kitab yang lain, yaitu Kitab Kehidupan, dan orang-orang mati itu dihakimi berdasarkan apa yang tertulis dalam kitab-kitab itu, sesuai perbuatan mereka.
Laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, maut dan Hades juga menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya dan mereka dihakimi, masing-masing menurut perbuatannya. Lalu, maut dan Hades dilemparkan ke dalam lautan api. Inilah kematian yang kedua — lautan api.
Apabila seseorang namanya tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan, maka ia akan dilemparkan ke dalam lautan api itu (Why. 20:12-15).
Bagi kita, anak-anak Tuhan, yang namanya tertulis dalam “kitab kehidupan sejak dunia dijadikan” (Why. 17:8), akan dihakimi di “Takhta Pengadilan Kristus” (2 Kor. 5:10). Paulus dengan tegas menyatakan kalau anak-anak Tuhan juga “akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah” (Rom.14:10-12). Namun, kita dihakimi bukan untuk dihukum, melainkan untuk menerima berbagai upah untuk pekerjaan dan pelayanan kita bagi Tuhan. Setiap orang akan memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat (2 Kor. 5:10).
Puji Tuhan “karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (1 Tes. 5:9).
