Penderitaan yang Mendatangkan Kemuliaan

Rom. 8:17-18 (AYT)
…jika kita benar-benar turut menderita bersama Dia, kita juga akan dimuliakan bersama-sama dengan Dia. Sebab, aku menganggap bahwa penderitaan-penderitaan pada saat sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.


 

https://youtu.be/q6FqE82ASZ8

Sebagai orang Kristen, penderitaan adalah keniscayaan. Bukan sesuatu yang perlu dicari-cari, namun juga bukan sesuatu yang perlu dihindar-hindari.

Penderitaan akan datang dengan sendirinya. Penderitaan akan menguji iman Saudara.
Penderitaan akan membongkar isi hati Saudara yang sebenarnya mengenai siapakah Yesus dari Nazaret bagi Saudara.

Penderitaan akan menyatakan karakter Saudara yang sebenarnya. Jika iman kita ibarat bubuk kopi, maka penderitaan adalah air panas. Makin panas airnya, makin ketahuan seharum apa kopinya.

Ada banyak alasan mengapa orang-orang bergereja. Ada yang bergereja karena butuh komunitas setelah pensiun; mencari pasangan hidup; tertarik dengan komunitas pengusahanya; atau sekedar untuk mem”beli topeng” bagi dirinya. Tidak semua orang bergereja karena mencari Tuhan Yesus.

Penderitaan akan memilah-milah mana-mana yang kambing, mana-mana yang domba. Itulah sebabnya di negara-negara yang aktif menganiaya Kekristenan, komunitas Kristennya biasanya akan mirip-mirip dengan apa yang ada di Kitab Kisah Para Rasul.

Setiap orang Kristen tahu kalau penderitaan di dunia ini bersifat sementara. Yang menanti kita setelah semua penderitaan ini hanyalah kemuliaan. Tak seorang pun bisa membayangkan seperti apa kemuliaan di hadirat Allah Tritunggal kelak. Tanpa terikat oleh dimensi ruang dan waktu, kita akan memuji dan memuliakan-Nya untuk selama-lamanya.

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya (1 Tes. 5:16-18, 23-24).

You may also like...

Tinggalkan Balasan