Mengapa Kita Dibaptis?

1 Pet. 3:21 (AYT)
Air bah itu melambangkan baptisan yang sekarang menyelamatkanmu. Baptisan bukan untuk membersihkan kotoran dari tubuh, tetapi merupakan permohonan kepada Allah untuk sebuah hati nurani yang murni melalui kebangkitan Yesus Kristus,



Mereka yang mengajarkan bahwa baptisan sebagai syarat bagi seseorang untuk dianugerahi keselamatan biasanya akan merujuk pada pernyataan di Surat 1 Petrus 3:21 ini. Frasa  “baptisan yang sekarang menyelamatkanmu” (baptism that now saves you, NIV) menjadi dasar argumen mereka. 

Tidak mungkin itu yang dimaksud Petrus karena pernyataan ini akan bertentangan dengan bagian lain dari Alkitab yang dengan jelas menunjukkan bahwa manusia diselamatkan sebelum dibaptis atau tanpa dibaptis sama sekali (seperti pencuri yang disalibkan dalam Luk 23:39-43). Kambing yang SUDAH dicelupkan ke air tetaplah kambing. Domba yang BELUM dicelupkan ke air tetaplah domba.

Apalagi, Petrus hadir ketika Kornelius dan seisi rumahnya diselamatkan (Kis. 10:44-48). Mereka telah diselamatkan sebelum dibaptis karena mereka telah menerima Roh Kudus sebagai bukti keselamatan (Rom 8:9; Efe 1:13; 1 Yoh 3:24). Mereka dibaptis justru setelah diselamatkan (Kis. 10:47-48). 

Jadi apa yang dimaksud Petrus? Petrus berusaha menekankan baptisan “sebagai permohonan kepada Allah untuk sebuah hati nurani yang murni”. Hanya orang yang sudah beriman yang sadar hatinya licik dan membatu (Yer. 17:9). Kita memberi diri dibaptis “bukan untuk membersihkan kotoran dari tubuh”; bukan untuk sesuatu yang terkait tampak luar, tetapi untuk sesuatu yang terkait tampak dalam. 

Orang munafik biasa hanya peduli dengan urusan tampak luar. Semakin seseorang berusaha tampak saleh, biasanya semakin busuk hatinya. Karena itu, orang Farisi selalu melakukan semua perbuatan mereka supaya dilihat orang. Mereka memperlebar tali-tali sembahyangnya dan memperbesar rumbai-rumbai ujung jubah mereka (Mat. 23:5). 

Sebaliknya, orang Kristen lebih peduli pada tampak dalamnya. Mereka memberi diri dibaptis karena sadar mereka adalah orang berdosa yang butuh diselamatkan. Mereka sadar tidak ada yang baik dari diri mereka (Rom. 3:10-18). Karena itu, memberi diri dibaptis selam adalah bentuk permohonan kepada Allah untuk sebuah hati nurani yang murni.

Bagaimana orang Kristen bisa mendapatkan “hati nurani yang murni”? Melalui perbuatan baiknya? Bukan, tetapi “melalui kebangkitan Yesus Kristus” yang diimaninya (Rom. 10:9). 

Bacaan lebih lanjut: klik di sini.

You may also like...

Tinggalkan Balasan