Apa Arti Hidupmu?

Yakobus 4:14 (TB)
…Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.


Alkitab berulang-ulang mengingatkan betapa fana dan tidak berartinya hidup kita ini. Manusia yang lahir dari perempuan, singkat umurnya dan penuh kegelisahan. Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan (Ayb. 14:1-2).

Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap (Mzm. 90:10). Hendaklah ia ingat akan hari-hari yang gelap, karena banyak jumlahnya. Segala sesuatu yang datang adalah kesia-siaan (Pkh. 11:7- 8).

Saking sia-sianya, Salomo sampai berkata: “Aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup. Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari” (Pkh. 4:2-3).

Harta tidak bisa dibawa. Jabatan harus dilepas. Jadi, apakah arti hidup ini? Apa yang harus dilakukan sehingga tidak sia-sia? (lihat referensi artikelnya)

1 Korintus 15:58 (TB)
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.

Di luar persekutuan dengan Tuhan: “Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin…. Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia” (Pkh. 1:14; 12:8). Hanya di “dalam persekutuan dengan Tuhan” tidak ada yang sia-sia.

You may also like...

Tinggalkan Balasan