Yesus Kristus Adalah YAHWEH

16 April 2011
Artikel oleh Jon Bloom
Staf Penulis,
 desiringGod.org

Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekut lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: ”Yesus Kristus adalah Tuhan,” bagi kemuliaan Allah, Bapa! – Fil. 2:9-11

Memahami Sang Nama 

Untuk melihat betapa pernyataan ini sangat mengejutkan, kita harus memahami apa yang dipikirkan Paulus mengenai bagian ini. Dia sedang mengutip  pernyataan TUHAN yang berbicara pada Nabi Yesaya: 

Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekut lutut di hadapan-Ku dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata: Keadilan dan kekuatan hanya ada di dalam TUHAN. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu, tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar dan akan bermegah di dalam TUHAN (Yes. 45:22-25).

Setiap kali nama TUHAN ditulis dengan huruf besar semua dalam terjemahan bahasa Inggris (misalnya ESV), itu berarti merujuk pada Sang Nama, yaitu YAHWEH. Untuk bangsa Yahudi kuno (termasuk kelompok konservatif pada masa sekarang), YAHWEH adalah ”nama di atas segala nama”; yang dianggap begitu suci sampai mereka tidak berani menyebutnya atau bahkan menuliskannya secara lengkap (mereka hanya menuliskannya sebagai YHWH). YAHWEH adalah Yang Mahakudus-Nya Israel (Yes. 45:11). 

Sebagai orang Farisi (Kis. 23:6), Paulus memahami teks ini dengan sangat baik. Dia tahu persis apa yang dinyatakannya, yaitu Yesus dari Nazaret adalah YAHWEH. Berhenti sejenak dan coba memahami bobot pernyataan tersebut. Paulus tadinya adalah orang yang menganiaya mereka yang menyatakan hal itu (Kis. 8:1). Kelak, dia akan menjadi orang yang justru bersedia mati untuk memberitakan hal ini.

Keberanian untuk Percaya

Hari ini, seperti pada zamannya Paulus, dibutuhkan keberanian untuk percaya kalau Yesus adalah TUHAN dari semua orang (Rom. 10:12), karena sungguh-sungguh percaya akan menuntun pada pengakuan yang sungguh-sungguh (Rom. 10:9). Panggilan kita adalah untuk mengakui TUHAN Yesus dalam dunia yang membenci-Nya; menyadari kalau kita juga akan ikut dibenci (Yoh. 15:19). Ini memang berat. Namun, kita tidak perlu terkejut lagi mengenai hal ini (1 Yoh. 3:13). Sebaliknya, kita harus menguatkan hati karena Yesus telah mengalahkan dunia (Yoh. 16:33). Begitu jugalah kita ketika sudah berada di dalam-Nya (1 Yoh. 5:5).

Jadi, marilah kita dengan berani berdoa dan dalam kekaguman, dengan lutut yang bertelut dan hati yang dipenuhi sukacita, mengaku kalau Yesus Kristus adalah TUHAN atas segala sesuatu; satu-satunya Allah, Sang Roti Hidup dari surga; Sang Terang Dunia; Sang Jalan dan Sang Kebenaran; Sang Kebangkitan dan Sang Hidup; Sang Juruselamat Dunia; Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan!

Akan segera tiba hari ketika setiap lutut dan segala lidah mengaku bersama-sama dengan kita kalau: ”Yesus Kristus adalah YAHWEH,” bagi kemuliaan Allah, Bapa!

***

Artikel ini diterjemahkan dari desiringgod.org dengan judul 'Jesus Christ is YAHWEH'

You may also like...

Tinggalkan Balasan