Tidak Lagi Takut pada Kematian

Sukacita Surga
2 Agustus


Artikel oleh John Piper.
Pendiri dan Pengajar, desiringGod.org

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut”

(Ibr. 2:14-15)

Bagaimana Kristus membebaskan kita dari rasa takut akan kematian; dan membebaskan kita untuk sanggup hidup dengan hati yang tidak terikat pada harta duniawi dan keluarga; serta dari kehidupan yang fana ini?

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging…

Istilah ”anak-anak” diambil dari ayat sebelumnya dan merujuk pada keturunan rohani-Nya Kristus; Sang Mesias. Mereka juga adalah ”anak-anak Allah”. Dengan kata lain, ketika mengutus Kristus, Allah menyediakan keselamatan bagi ”anak-anak”-Nya terutama dalam perspektif: ”Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging…”

maka Ia juga menjadi sama dengan mereka [dari darah dan daging] dan mendapat bagian dalam keadaan mereka…

Sang Anak Allah, yang telah ada sebelum inkarnasi, sebagai Firman-yang-kekal (Yoh. 1:1), telah mengambil bentuk daging-dan-darah; dan menjadi manusia. Dia menjadi sepenuhnya manusia dan tetap sepenuhnya Allah.

supaya oleh kematian-Nya…

Alasan Kristus menjadi manusia adalah untuk mati. Sebagai Allah yang berinkarnasi, maka Dia tidak bisa mati bagi orang berdosa. Namun, ketika memiliki daging dan darah, Dia bisa mati. Tujuan-Nya adalah untuk mati. Karena itu, Ia harus dilahirkan sebagai manusia; sebagai yang fana. 

Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut…

Melalui kematian-Nya, Kristus memusnahkan Iblis. Bagaimana? Dengan menebus semua dosa kita (Ibr. 10:12). Artinya, Iblis tidak lagi memiliki alasan yang sah untuk mendakwa kita di hadapan Allah. ”Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka?” (Rom. 8:33). Atas dasar apa Allah membenarkan kita? Melalui darah-Nya Yesus (Ibr. 9:14; Rom. 5:9).

Senjata utamanya Iblis dalam menggugat kita adalah dosa kita sendiri. Jika kematian Yesus telah mengambil senjata tersebut, maka senjata utama yang dimiliki Iblis telah diambil dari tangannya. Dalam pengertian seperti itu, Iblis menjadi tidak berkuasa.

dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada  maut.

Jadi, sekarang kita terbebas dari rasa takut akan kematian. Allah telah membenarkan kita. Hanya ada anugerah-masa-depan di hadapan kita. Iblis tidak dapat membatalkan ketetapan itu. Allah bermaksud agar keselamatan utama kita memiliki dampak langsung pada kehidupan kita. Dia bermaksud agar akhir-yang-bahagia tersebut akan menghilangkan perbudakan-dan-ketakutan dari masa kini.


Artikel ini diterjemahkan dari "Afraid of Death No More."

You may also like...

Tinggalkan Balasan