Terlahir sebagai Budak – Bab Empat – Argumen 8

BAB 4

Pandangan Luther atas Cara Erasmus Menolak Teks yang Menentang “Kehendak-Bebas”


Argumen 8:
Kerjasama manusia dengan Allah tidak membuktikan keberadaan ”kehendak-bebas”.

Kamu menggunakan sejumlah ilustrasi yang menggambarkan kerjasama manusia dengan Allah. Sebagai contoh, ”para petani yang memanen, namun Allah yang memberikannya”. Walaupun saya memahami maksudmu, namun ilustrasi ini sama sekali tidak membuktikan keberadaan ”kehendak-bebas”. Allah itu Mahakuasa. Dia berkuasa penuh atas segala sesuatu yang diciptakannya. Baik untuk orang fasik maupun orang yang dibenarkan dan dipindahkan ke dalam Kerajaan-Nya, mereka semua bekerjasama dengan-Nya selama berada di dunia ini. Setiap manusia mesti tunduk dan mengikuti apa yang Allah inginkan mereka kerjakan.

 

Manusia tidak memberi sumbangsih apa pun terhadap penciptaannya. Setelah tercipta, manusia tetap saja tidak memberi sumbangsih apa-apa dalam menopangnya sebagai ciptaan Allah. Baik terkait perihal penciptaan dan penopangannya, itu semua merupakan tanggung jawab dari kuasa Allah yang berdaulat dan kebaikan Allah. Dia menciptakan dan memelihara kita tanpa memerlukan bantuan apa pun dari kita.

 

Manusia, sebelum dilahirbarukan menjadi ciptaan baru dalam Kerajaan Allah, tidak memberi sumbangsih apa pun dalam mempersiapkan dirinya untuk menjadi ciptaan baru dan warga Kerajaan Allah. Begitu pula ketika ia sudah dilahirbarukan, ia juga tidak memberi sumbangsih apa pun yang bisa menjaganya supaya tetap berada di dalam Kerajaan Allah. Roh Kudus sendiri yang melahirbarukan dan memelihara kita ketika kita dilahirbarukan, tanpa memerlukan bantuan apa pun dari kita. Seperti yang dinyatakan Yakobus terkait ciptaan baru: ”Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya” (Yak. 1:18). Allah tidak melahirbarukan kita tanpa kita menyadarinya, karena dia melahirbarukan-dan-memelihara kita untuk tujuan tertentu, yaitu supaya kita bisa menjadi rekan sekerja-Nya.

 

Apa yang bisa kita megahkan dari ”kehendak-bebas” terkait semua ini? Apa sumbangsihnya? Tidak ada! Sama sekali tidak ada!


 

TERLAHIR SEBAGAI BUDAK

Sebuah versi sederhana dan ringkas dari buku klasik “Belenggu Kehendak” yang ditulis oleh Martin Luther, diterbitkan pertama kali pada tahun 1525.

Versi Inggris
Dikerjakan oleh:
Clifford Pond
Diedit oleh:
J.P. Arthur M.A
H.J. Appleby
Versi Indonesia
Diterjemahkan oleh:
Yonghan
Diedit oleh:
Suriawan Surna

You may also like...

Tinggalkan Balasan