Sukacita Surga
13 Desember
Artikel oleh .
Pendiri dan Pengajar, desiringGod.org
“Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga, dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia … Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: ‘Ingatlah,’ demikian firman-Nya, ‘bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu’”
(Ibr. 8:1-2, 5)
Kita sudah pernah melihat hal serupa ini sebelumnya. Namun, masih ada yang lain lagi. Natal adalah mengenai bayang-bayang dari sesuatu yang kemudian diganti dengan hal yang nyata.
Surat Ibrani 8:1-2, 5 adalah semacam pernyataan dalam bentuk ringkasan. Intinya, satu-satunya imam yang berada di antara kita dan Allah; yang menyatakan kita benar di hadapan Allah; dan yang berdoa bagi kita kepada Allah bukanlah seorang imam yang biasa, lemah, berdosa, dan sekarat seperti halnya imam pada zaman Perjanjian Lama (PL). Dia adalah Anak Allah — yang kuat; tanpa dosa; dan memiliki kehidupan yang tidak bisa dihancurkan.
Tidak hanya itu, Dia tidak melayani di kemah suci duniawi yang terbatas tempat dan ukurannya; yang bisa menjadi usang; yang bisa dimakan ngengat; yang bisa terendam, terbakar, robek, dan dicuri. Tidak, Surat Ibrani 8:2 menyatakan bahwa Kristus melayani kita dalam ”kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia”. Ini bukan lagi bayang-bayang dari sesuatu. Ini adalah hal yang nyata di surga. Inilah realitas dari bayangan yang dahulu diberikan di Gunung Sinai untuk ditiru Musa.
Menurut Ibrani 8:1, hal hebat lainnya terkait kenyataan yang lebih besar daripada bayangan tersebut adalah Imam Besar kita duduk di sebelah kanan-Nya Allah Yang Mulia di surga. Tidak ada imam PL yang bisa mengatakan hal seperti itu.
Yesus berhubungan langsung dengan Allah Bapa. Dia memiliki tempat yang terhormat di samping-Nya Allah. Yesus dikasihi-dan-dihormati tanpa batas oleh Allah. Yesus terus-menerus bersama Allah. Ini bukanlah mengenai bayangan-realitas seperti halnya tirai-dan-mangkuk; meja-dan-lilin; jubah-dan-jumbai; domba-dan-kambing atau merpati. Ini adalah realitas yang final dan terutama: Allah dan Anak-Nya berinteraksi dalam kasih-dan-kekudusan demi keselamatan kekal kita.
Realitas yang terutama adalah: setiap Pribadi dalam Allah Tritunggal saling berhubungan; berkoordinasi satu sama lain mengenai bagaimana keagungan, kekudusan, kasih, keadilan, kebaikan, dan kebenaran-Nya akan dinyatakan dalam umat tebusan-Nya.
Artikel ini diterjemahkan dari "The Final Reality Is Here."