Partner in Crime

1 Pet. 4:4 (AYT)
Sekarang, mereka sangat heran ketika mendapati bahwa kamu tidak lagi ikut dalam kebejatan liar yang mereka lakukan. Oleh karena itu, mereka memfitnah kamu.



Seperti apa pun masa lalu kita, kita masing-masing biasanya punya teman nakal/ “partner in crime“; teman untuk berdosa bareng. Mungkin teman itu untuk mabuk bareng; melacur bareng; berjudi bersama-sama; bergosip supaya makin digosok makin sip. Ikatan persahabatan dengan para ” partner in crime ” ini bisa jadi lebih erat daripada ikatan saudara kandung. 

Maka, ketika kita bertobat dan mulai mematikan dosa, mereka akan “sangat heran”. Kalau mereka tidak heran dengan perubahan kita, kita yang harus segera menguji diri sendiri apakah kita sungguh-sungguh sudah dilahirbarukan atau belum. Bisa jadi belum. Kita mungkin hanya menyesal seperti Yudas Iskariot (Mat. 27:3), tetapi tidak pernah bertobat.

Jadi, kalau kita mulai dijauhi dan difitnah partner in crime kita, itu malah tanda-tanda yang baik. Secara alami, minyak tidak mungkin bisa bercampur dengan air. Satu berlari ke Utara sementara satunya terseok-seok ke Selatan. Mana mungkin bisa bertemu? 

Maka, jangan heran lagi kalau Saudara akan difitnah macam-macam oleh orang-orang yang dulunya begitu dekat dengan Saudara. Mereka justru yang tahu persis seperti bagaimana jahat-dan-busuknya Saudara. Fitnah ini pasti akan datang menghampiri. Tidak perlu terkaget-kaget lagi.

Karena itu, siapa orang dekat kita secara otomatis akan berubah. Apa yang mereka suka, kini bikin kita jijik. Apa yang menyenangkan hati mereka, kini mendukakan hati kita. Namun, ini justru menjadi tanda-tanda yang baik bagi pertumbuhan rohani Saudara. Anak Tuhan dan anak Iblis tidak mungkin bisa akur; tidak mungkin cocok; tidak mungkin sehati.

You may also like...

Tinggalkan Balasan