Mengapa Anda Terjatuh dalam Dosa Seksual 

Sukacita Surga
16 Agustus


Artikel oleh .
Pendiri dan Pengajar, desiringGod.org

Biarlah aku mendengar kegirangan dan sukacita, biarlah tulang yang Kauremukkan bersorak-sorak kembali!… Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!”

(Maz. 51:10, 14)

Mengapa Daud tidak berseru tangis meminta kemampuan menahan diri secara seksual? Mengapa dia tidak berdoa agar orang-orang meminta pertanggungjawabannya? Mengapa dia tidak berdoa untuk mata-yang-terlindungi dan pikiran-yang-terbebas dari hasrat seksual? Dalam mazmur pengakuan dosa dan pertobatan ini setelah meniduri Batsyeba, Anda mungkin berharap Daud akan meminta hal-hal seperti itu. 

Alasannya karena Daud tahu bahwa dosa seksual adalah sebuah gejala, bukan penyakit itu sendiri.

Orang-orang melakukan dosa seksual karena mereka tidak memiliki sukacita-yang-penuh dan kelegaan-di-dalam-Kristus. Roh mereka tidak tabah, kokoh, dan teguh. Mereka goyah. Mereka terpikat dan menyerah karena Allah tidak memiliki tempat yang seharusnya, yaitu di tempat tertinggi dalam perasaan-dan-pikiran mereka.

Daud sendiri tahu dengan pasti mengenai hal ini. Hal itu  juga berlaku bagi kita. Daud menunjukkan kepada kita, melalui caranya berdoa, mengenai apa kebutuhan sebenarnya bagi mereka yang berdosa secara seksual, yaitu Allah! Sukacita di dalam Allah.

Ini adalah kebijaksanaan yang mendalam bagi kita semua.


Artikel ini diterjemahkan dari "Why You Give In to Sexual Sin
."

You may also like...

Tinggalkan Balasan