1 Pet. 2:23 (AYT)
Ketika Ia diejek, Ia tidak membalas dengan ejekan; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi menyerahkan diri-Nya kepada Allah yang akan menghakimi dengan adil.
Ketika diejek orang, kita malah ingin membacoknya. Kapan kita baru sanggup tidak membalas dengan ejekan ketika diejek?
Memang tidak mudah untuk bisa tunduk-dan-taat pada apa yang diserukan Petrus di 1 Pet. 2:13-21. Hanya kasih karunia Allah yang bisa membuat kita sanggup melakukannya satu hari. Roh Kudus secara terus menerus mengubah hati-dan-hidup kita hingga satu hari kelak kita sanggup mengerjakannya.
Melalui bagian ini kita bisa melihat betapa hebatnya Roh Kudus mengubah hati dan hidup Petrus. Dari yang tadinya Petrus yang memotong telinga orang (Yoh. 18:10) hingga menjadi Petrus yang menuliskan ini. Ada perubahan yang sangat tajam.
Dengan iman kita percaya kalau kelak satu hari kita akan diubahkan sedemikian rupa juga seperti halnya Petrus. Apalagi, Allah “yang telah memulai pekerjaan baik di antara kamu, Ia juga yang akan menyempurnakannya sampai hari Yesus Kristus” (Fil. 1:6).
Yang penting arahnya sudah berubah: salib di depan, dunia di belakang.
Biarlah mata kita tertuju pada Yesus, Sang Pencipta dan Penyempurna iman kita.
Ingatlah akan Yesus, yang tabah menghadapi permusuhan dari orang-orang berdosa sehingga jiwa kita tidak menjadi letih dan putus asa. Apalagi, dalam perjuangan kita melawan dosa, kita belum sampai menumpahkan darah (Ibr. 12:2-4).