Lawanlah!

1 Pet. 5:9 (AYT)
Lawanlah Iblis! Berdirilah teguh dalam imanmu karena kamu tahu bahwa di seluruh dunia, saudara-saudara seimanmu juga menanggung penderitaan yang kamu alami.



Setelah mengingatkan kita untuk “waspadalah dan berjaga-jagalah” terhadap Iblis, Petrus langsung memerintahkan kita untuk “lawanlah Iblis!”. Tidak cuma bertahan, tetapi juga menyerang. 

Perintah ini paralel dengan apa yang diserukan Paulus di Surat Efesus 6:11-18. Pakailah seluruh perlengkapan senjata Allah supaya Saudara dapat berdiri melawan tipu daya Iblis. Semua senjata rohani ini telah disediakan Allah supaya kita bisa berdiri teguh dalam iman dalam peperangan kita melawan Iblis. 

Dari semua senjata rohani yang tersedia, hanya satu yang bersifat menyerang, yaitu pedang Roh. Kita harus meneladani Tuhan Yesus yang setia menggunakan pedang Roh untuk melawan Iblis ketika sedang dicobai di padang gurun. Yang menarik, Iblis berusaha menjatuhkan Hawa dan Tuhan Yesus dengan memelintir pedang Roh, yaitu Firman Tuhan.

Karena itu, waspada dan berjaga-jaga terhadap Iblis termasuk usaha kita dalam bertekun dalam membaca Kitab Suci (1 Tim. 4:13). Yang mau mencobai kita ini mengerti Firman Tuhan dan berusaha memelintirnya. Kalau kita sendiri tidak paham, bagaimana mungkin kita bisa menyerangnya dengan pedang Roh?  

Iblis tahu semua kelemahan kita sebagai manusia. Ia akan selalu mencobai kita melalui keinginan daging, keinginan mata, dan kesombongan hidup (1 Yoh. 2:16); harta, takhta, dan wanita. Itu-itu saja sebenarnya modus yang dipakainya karena memang terbukti efektif. 

Karena itu, kita perlu sungguh-sungguh memahami di mana titik lemah kita supaya kita tidak mudah dijatuhkan Iblis. Usaha mematikan dosa memang akan membuat kita menderita. Yang orang dunia kejar, kita harus buang. Yang orang dunia suka, kita harus benci. 

Tidak heran jika kita menjadi babak belur dalam usaha kita mematikan dosa. Kita menjadi harus menderita dalam berbagai hal untuk menyenangkan hati Tuhan. Namun, Petrus mengingatkan kita kalau “saudara-saudara seimanmu juga menanggung penderitaan yang kamu alami”. 

Jangan menyerah. Tetap berjuang. Asal bergantung pada Tuhan, perang ini sudah jelas siapa pemenangnya.

Biarlah mata kita tertuju pada Yesus, Sang Pencipta dan Penyempurna iman kita. Ingatlah akan Yesus, yang tabah menghadapi permusuhan dari orang-orang berdosa sehingga jiwamu tidak menjadi letih dan putus asa. Apalagi, dalam perjuangan kita melawan dosa, kita belum sampai menumpahkan darah (Ibr. 12:2-4).

You may also like...

Tinggalkan Balasan