Ketika Saya Merasa Khawatir

Sukacita Surga
16 November


Artikel oleh John Piper.
Pendiri dan Pengajar, desiringGod.org

“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu”

(1 Pet. 5:7)

Ada janji yang cocok untuk setiap dosa yang menggoda Anda untuk melakukannya; untuk setiap bentuk ketidakpercayaan yang membuat Anda menjadi lengah dan khawatir. Sebagai contoh:

Ketika saya merasa khawatir akan sakit-penyakit, saya melawan ketidakpercayaan tersebut dengan janji: ”Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu” (Maz. 34:20). Saya menerima janji itu dengan gemetar ”karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita” (Rom. 5:3-5).

Ketika saya merasa khawatir menjadi tua, saya melawan ketidakpercayaan tersebut dengan janji: ”Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu” (Yes. 46:4).

Ketika saya merasa khawatir akan kematian, saya melawan ketidakpercayaan tersebut dengan janji bahwa ”tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.  Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup” (Rom. 14:7-9).

Ketika saya merasa khawatir bahwa iman saya akan kandas dan kemudian meninggalkan Allah, saya melawan ketidakpercayaan tersebut dengan janji: ”Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Fil. 1:6); dan ”Ia sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang oleh Dia datang kepada Allah.  Sebab Ia hidup senantiasa untuk menjadi Pengantara  mereka” (Ibr. 7:25).

Jadi, marilah kita berperang. Bukan berperang dengan orang lain, tetapi dengan ketidakpercayaan kita itu sendiri. Semuanya itu adalah akar dari kekhawatiran yang pada akhirnya menjadi akar dari begitu banyak dosa lainnya.Jadi, marilah kita mengarahkan pandangan kita pada janji Allah yang berharga dan luar biasa. Ambillah Alkitab, mintalah pertolongan dari Roh Kudus, taruhlah berbagai janji tersebut di dalam hatinya Anda, dan bertandinglah dalam pertandingan yang baik — untuk hidup dengan iman dalam anugerah-masa-depan.


Artikel ini diterjemahkan dari "When I Am Anxious."

You may also like...

Tinggalkan Balasan