Yak. 4:6 (AYT)
Namun, Allah memberi anugerah yang lebih lagi. Karena itu, Kitab Suci berkata, “Allah menentang orang yang sombong, tetapi memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati.”
Karena setiap manusia sudah rusak total, bahkan rohnya “gemar akan kedengkian”, maka tak mungkin bagi manusia yang berinisiatif mencari Tuhan. Ia memang tidak bisa-dan-tidak mau mencari Tuhan. Ia sudah mati dalam pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosanya (Efe. 2:1).
Karena itu, sebelum diselamatkan, setiap manusia hidup “tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia ini” (Efe. 2:12). Ia tidak memiliki “suatu hidup yang penuh pengharapan” (1 Pet. 1:3) karena hanya ada dapur api yang menunggunya. Ratapan dan kertak gigi menantinya dalam kekekalan (Mat. 13:50).
Untunglah, Allah adalah Allah yang memberi anugerah. Ia yang datang menyelamatkan kita. Namun, hanya orang yang rendah hati yang bisa diselamatkan. Mengapa?
Karena ia harus “miskin” di hadapan Allah (Mat. 5:3). Ia harus mengakui kalau ia hanya bisa dibenarkan karena imannya saja (Rom. 3:28), bukan karena kesalehannya. Tak seorang pun yang bisa memegahkan dirinya datang ke hadapan Tuhan memamerkan kesalehannya. Sebab setiap orang diselamatkan “karena kasih karunia oleh iman”. Diselamatkan bukan hasil usahanya, tetapi pemberian Allah; bukan hasil pekerjaannya: jangan ada orang yang memegahkan dirinya. (Efe. 2:8-9). Kita semua “miskin” di hadapan Allah.
Itulah sebabnya Allah hanya bisa “memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati”. Orang yang congkak ingin diselamatkan dengan caranya, bukan cara Tuhan. Orang yang congkak adalah orang yang “menindas kebenaran dengan kelaliman” (Rom. 1:18); yang “tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya” (Rom. 1:21); yang “menggantikan kebenaran Allah dengan dusta” (Rom. 1:24); ataupun yang “tidak merasa perlu untuk mengakui Allah” (Rom. 1:28).
Orang yang congkak adalah orang yang “sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah” (Rom. 10:2-3).
Itulah sebabnya mengapa Allah menentang mereka.