Kepada Siapa Kita Menghambakan Diri

Rom. 6:16 (AYT)
Kamu pasti tahu bahwa ketika kamu menyerahkan dirimu sebagai budak yang taat kepada sesuatu atau seseorang, kamu menjadi budak bagi pihak yang kamu taati itu; baik kepada dosa yang memimpinmu menuju maut, atau kepada ketaatan yang akan memimpinmu menuju kebenaran.


 

 

Tak seorang pun yang tidak diperbudak di dunia ini. Hitler, Stalin, dan Alexander Agung juga hanyalah budak. Mereka adalah budaknya dosa. Pilihannya cuma ada dua: tetap menjadi budak dosa atau menyerahkan diri Saudara menjadi budak Kristus.

 

1 Kor. 7:22-23 (AYT)
Sebab, ia yang ketika dipanggil dalam Tuhan adalah budak, ia adalah orang merdeka milik Tuhan. Demikian juga, ketika orang yang merdeka dipanggil, ia adalah budak Kristus. Kamu telah ditebus dengan harga lunas, karena itu janganlah kamu menjadi budak manusia.

 

Bukti bahwa setiap orang hanyalah budak dosa adalah maut. Tak seorang pun yang bisa menghindar dari kematian. Nasib yang menanti seorang budak dosa hanyalah mati kekal. Tidak ada pilihan ketiga.

Saudara tidak bisa menjadi Tuan atas hidup Saudara sendiri. Saudara butuh Juruselamat. Self-help itu adalah ilusi. Selalu ada yang mengontrol Saudara. Entah itu kuasa dosa. Entah itu Kristus.

Jika kita adalah budak Kristus, maka hidup ini bukan lagi milik kita. Keinginanku harus diselaraskan dengan keinginan-Nya. Sukacitaku harus diselaraskan dengan sukacita-Nya.

Apa bukti kalau Saudara adalah budak Kristus? Saudara “telah menjadi taat sepenuh hati kepada pokok-pokok pengajaran yang telah diajarkan kepadamu” (Rom 6:17). Saudara menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang berujung kepada pengudusan (Rom 6:19).

You may also like...

Tinggalkan Balasan