Karya Allah Dalam Depresinya Anda

26 Mei 2017
Wawancara dengan John Piper
Pendiri & Pengajar, desiringGod.org

Transkrip Audio

Seorang wanita muda tanpa nama mengirimkan sebuah pertanyaan. Halo, Pendeta John! Biasanya saya adalah orang yang optimis dan bersemangat. Namun, belakangan ini, bangun dari tempat tidur pada pagi hari saja sudah menjadi sebuah perjuangan. Saya seorang mahasiswi di BCS dan sangat bersyukur untuk semua pelajaran yang diajarkan Allah kepada saya di sini. Namun, saya takut untuk masuk ke kelas. Hal ini sangat mengecewakan karena saya sudah pindah bermil-mil jauhnya untuk kuliah di universitas ini. Jauh di dalam lubuk hati, saya tidak ragu bahwa Allah masih menginginkan saya di sini. Namun, saya pikir Allah tidak ingin saya memiliki sikap seperti ini terhadap kehidupan. 

”Apakah ini depresi? Saya hampir tidak punya motivasi untuk melakukan apapun. Saya sudah berdoa dan akan terus berdoa agar Allah menjadi kekuatan saya. Namun, bagaimana saya berjuang ketika saya merasa tidak ingin berjuang? Setiap pagi timbul keinginan untuk tetap tinggal di tempat tidur selama berhari-hari supaya saya tidak harus menghadapi kehidupan. Saya sangat membenci perasaan ini karena saya merasa kehilangan sukacita atas kehendak Allah dalam hidup saya. Saya merasa tertekan oleh kekuatan dunia yang gelap ini. Saya tidak melihat ada jalan keluar. Saya sangat menghargai kesediaan Bapak menjawab pertanyaan yang sulit ini. Itu menolong saya mengingat bahwa saya bukanlah satu-satunya pejuang dalam pertandingan melawan setan ini.”

Diliputi Kegelapan

Oh, saya ikut berempati atas situasi ini karena saya juga sering mengalami masa-masa seperti ini. Saya tidak mau bangun dari tempat tidur; takut melakukan sesuatu yang seharusnya kita lakukan; tidak ada motivasi untuk melakukan apapun; tidak ingin berjuang; kehilangan sukacita untuk melakukan apa  kita pikir Allah ingin kita kerjakan; tertekan oleh apa yang rasanya seperti kegelapan setan.

Seperti itulah situasinya si gadis muda tersebut. Saya sudah merasakannya dan merasa situasinya mendesak.

Dia bertanya, ”Apakah ini depresi?” Jawaban saya: ”Saya tidak tahu.” Saya tidak cukup mengerti situasinya. Saya tidak cukup mengenalnya. Saya akan menjawab pertanyaannya Anda (dia tidak memberitahu kami siapa namanya). Jika Anda mempunyai riwayat depresi, Anda mungkin mengenali situasi seperti apa ini. Jika tidak, tentu saya tidak akan begitu saja mengambil kesimpulan bahwa Anda sedang depresi.

Gambaran yang Rumit

Depresi bukanlah sebuah hal yang sederhana seperti halnya urusan hitam dan putih. Ada banyak tahap kesedihan yang berkepanjangan sampai pada depresi yang paling melemahkan sehingga Anda tentu ingin waspada tentang hal ini.

Saya menyarankan, jika ini masih berlanjut, untuk memeriksakan kesehatan fisiknya Anda  ke dokter dan memastikan bahwa tidak ada (sebagai contohnya) masalah mononukleosis atau semacam masalah gizi. Kita terdiri dari tubuh dan jiwa. Tubuh bisa mempermainkan kita dan mendatangkan malapetaka bagi pikiran dan jiwanya kita. 

Jika kita bisa mengobrol bersama, mungkin saya akan menanyakan kebiasaan tidur, olahraga, makan, dan kebiasaannya Anda yang lain. Ada banyak hal yang bisa membuat kita merasa lelah dan merasa bahwa itu adalah masalah rohani, padahal mungkin ada akar masalah fisik juga. 

Saya mengandalkan Anda untuk urusan mengenal diri Anda sendiri; riwayat dan kondisi fisik Anda; serta mencari pertolongan yang dibutuhkan Anda pada saat ini. Namun, izinkan saya menunjukkan beberapa kebenaran pemberian Allah yang indah, rohani dan alkitabiah yang disediakan-Nya untuk menolong dan memberi kekuatan kepada Anda pada saat ini. 

Kemampuan untuk  Menanggung

Mungkin Anda tahu, sebagai mahasiswi yang belajar bahasa Yunani bahwa kata pencobaan dan ujian dalam bahasa Yunani sama. 1 Kor. 10:13 (AYT): ”Tidak ada pencobaan yang pernah menimpamu kecuali pencobaan yang biasa bagi manusia. Dan, Allah adalah setia, Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melebihi kemampuanmu. Akan tetapi, bersama dengan pencobaan itu, Ia juga akan menyediakan jalan keluar” – dan diikuti frasa kuncinya – ”supaya kamu dapat menanggungnya.”

Masalahnya satu yaitu mengenai menanggung, bukan hanya mengenai jalan keluar. Jalan keluarnya adalah mengenai kapasitas untuk bisa menanggung. 

Ketahuilah bahwa Dia memegang Anda pada masa ujian ini. Dia memegang Anda sehingga ujian ini tidak melebihi kemampuannya Anda untuk menanggungnya.

Teguran yang Penuh Kasih

Ketika Allah menguji kemampuannya Anda untuk menanggung, Dia melakukannya karena Dia mengasihi Anda.

Hal ini sangat jelas dalam Ibr. 12:6. Dia mengasihi anak-anak-Nya yang Dia disiplinkan. Dia mengasihi mereka. Bukankah luar biasa bahwa Dia mendisiplinkan kita; mendisiplinkan anak laki-laki dan anak perempuan yang dikasihi-Nya? 

Jangan biarkan Iblis meyakinkan Anda bahwa masa pengujian ini muncul karena Allah sedang melawan Anda. Itu terasa seperti neraka. Itu bukan berasal dari surga. ”Kamu telah mendengar tentang ketekunan  Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan  Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan” (Yak. 5:11).

Menantikan Allah

Mzm. 40:1-3 menggambarkan Daud yang terperosok di dalam kegelapan dan menanti-nantikan Tuhan. Saya hanya ingin menyatakan bahwa sebagian besar ketaatannya orang Kristen adalah menanti-nantikan Allah untuk melakukan apa yang kita ingin Allah lakukan walaupun bagi kita rasanya waktu berjalan lama sekali.

Baca dan Bacalah Lagi

Firman Allah, Alkitab, dirancang secara khusus untuk masa ujian ini. ”Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu” – ini luar biasa; mendalam – ”Segala sesuatu yang ditulis dahulu telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita,  supaya kita teguh” – inilah kata kuncinya: teguh, atau melewati saat sulit – ”supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci” (Rom. 15:4).  

Kalau bisa, sebisa mungkin bacalah beberapa ayat. Bacalah firman setiap hari. Meskipun Anda tidak merasa ingin berjuang, minumlah obat itu setiap hari.

Kekuatan untuk Bertahan

Akuilah bahwa hanya kuasa ilahi, kuasa yang sangat besar, yang dapat menopang Anda-dan-saya melewati ujian seperti ini.

Saya menyebutkannya karena Kol 1:11 sering memukau saya. ”[Semoga kamu] dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya” – semuanya untuk apa? – ”untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar.” Bagi saya, itu berarti untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun-dan-sabar memerlukan kekuatan-Nya yang maha kuasa. 

Kita pikir itu adalah hal yang kecil. Kita tidak sedang berjuang di pertempuran yang kecil. Ini memerlukan kekuatan yang maha kuasa untuk memampukan orang Kristen sanggup bertahan melewati ujian. 

Allah Mengenal Anda

Ingatlah, Allah mengenal kerangka tubuhnya Anda dan tahu kalau Anda hanyalah debu. Mazmur 103 itu indah. Ayat 13 berkata, ”Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.” Dia mengenal kerangka tubuhnya kita. Dia ingat kalau kita ini hanyalah debu. Bukankah luar biasa bahwa Allah memperhitungkan kerangka rapuh yang kita miliki ini sebagai manusia?

Tuliskanlah Janji-janjiNya

Hal terakhir yang akan saya katakan adalah: ”Peganglah satu atau dua janji yang spesifik.” Tuliskanlah itu di secarik kertas. Taruhlah di saku dan bawa sepanjang hari, atau taruh di dompet, keluarkan dan bacalah atau hafalkan dan ucapkanlah sesering mungkin. Ucapkan berulang kali. Nyatakan kesetiaannya Anda pada Yesus di dalam dan melalui janji-janji yang spesifik (seperti halnya dua ayat yang sudah saya pikirkan untuk Anda sebagai penutup).

Mzm. 139:11-12: ”Jika aku berkata: ’Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam’ maka kegelapanpun tidak menggelapkan  bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.’” Apa yang rasanya seperti kegelapan bagi Anda, bukanlah kegelapan bagi Allah. Dia adalah terang. Dia tahu bagaimana menjaga Anda.

Yang terakhir adalah Yes. 43:2-3: ”atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar  engkau. Sebab Akulah Tuhan, Allahmu, Yang Mahakudus, Allah Israel, Juruselamatmu.” Jika hal itu berlaku bagi bangsa Israel, terlebih lagi bagi mereka yang tinggal di dalam Yesus.

Itulah doanya saya bagi Anda. Allah itu setia. Dia akan melakukannya.

***

Artikel ini diterjemahkan dari desiringgod.org dengan judul 'God’s Work in Your Depression.'

You may also like...

Tinggalkan Balasan