Hidup Adalah Kristus – Apa Artinya?

13 December 2017
Wawancara dengan John Piper
Pendiri & Pengajar, desiringGod.org

Transkrip Audio

Seorang pendengar podcast dari kota London yang indah, menulis surat kepada kami. ”Halo, Pendeta John! Nama saya Laura, dari London. Saya ingin tahu apa sebenarnya  yang dimaksud Paulus ketika dia menyatakan ”karena bagiku hidup adalah Kristus” dalam Surat Filipi 1:21. Saya tidak bisa memegang definisi yang solid jika tidak disertai contoh kehidupan seperti apa yang dimaksudnya. Terima kasih! 

Sebetulnya, tidak ada banyak hal yang ingin saya pikirkan di luar konteks Surat Filipi 1. Sebelum wawancara ini selesai, Anda akan melihat alasannya. Saya betul-betul adalah seorang Hedonis Kristen dalam segala aspek. Tidak ada yang lebih baik dari ayat-ayat ini dan paralelnya di pasal 3.

Hidup Dan Mati

Untuk menjawab pertanyaan Laura, saya pikir ada dua cara untuk mendefinisikan pernyataan ”karena bagiku hidup adalah Kristus”. Pertama, konteks langsung dari Surat Filipi 1:20-26. Kedua, dari Surat Filipi 3. Anda akan melihat mengapa keduanya begitu berhubungan.

Mari kita telaah bersama sehingga Laura bisa langsung melihat apa maksudnya. Paulus berkata, ”Sebab yang sangat kurindukan  dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala,  demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku,  baik oleh hidupku, maupun oleh matiku” (Fil. 1:20). Itulah pusat gairah dalam hidupnya Paulus bahwa Kristus dihormati atau dimuliakan – kemuliaan-Nya dinyatakan.

Paulus melanjutkan, ”… Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku,  baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. (Muncullah kedua frasa itu) Karena bagiku hidup adalah Kristus dan (inilah frasa yang ditanyakan Laura. Yang kedua adalah) mati adalah keuntungan” (Fil.1:20-21).

”Hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” adalah dua cara Paulus memuliakan Kristus dengan tubuhnya. Yang ingin kita ketahui adalah bagaimana Kristus dimuliakan di dalam kehidupan Paulus. Itulah tujuan dia menyatakannya dalam ayat ini.

Bekerja Memberi Buah

Hidup adalah Kristus. Hidup adalah untuk memuliakan Kristus. Hidup adalah untuk menyatakan kemuliaan Kristus. Jadi, lihatlah bagaimana cara Paulus melakukannya. Dia berkata, ”Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah” (Fil.1:22). Jadi, hal pertama yang Paulus nyatakan tentang hidup bukanlah mengenai Kristus, tetapi bekerja memberi buah.

Jadi, apa artinya?  Seperti apa bekerja memberi buah yang memuliakan Kristus sehingga kita dapat menyatakan bahwa usaha untuk menghasilkan buah ini adalah usaha untuk memuliakan Kristus? Paulus melanjutkan: ”Tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman” (Fil.1:24-25).

Jadi, bekerja memberi buah yang membuatnya tetap hidup adalah usaha untuk meningkatkan sukacita-dalam-imannya jemaat Filipi. Jika mereka memiliki sukacita dengan cara menerima Yesus – yaitu percaya kepada Yesus melalui iman – maka Yesus dimuliakan.

Jika hal itu terjadi, maka tujuan hidup Paulus yang dinyatakan dalam ayat 20 sudah tercapai. Jadi, sukacita-dalam-imannya mereka di dalam Yesus adalah buah pekerjaannya. Buah itu membuat Kristus dimuliakan. Itulah arti pernyataan ”bagiku hidup adalah Kristus”.

Hidup Adalah Sukacita 

Kemudian, Paulus melanjutkan: ”… sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu” (Fil.1:26).

Melalui kedatangannya – ketika Paulus datang untuk menambah sukacita-dalam-imannya jemaat Filipi dan menghasilkan buah dalam pekerjaannya – dengan datang dan melayani mereka serta menambah sukacita-dalam-imannya mereka, maka jemaat Filipi akan semakin memuliakan-dan-memegahkan Kristus Yesus.

Hasil akhir kehidupannya Paulus adalah supaya orang lain berpusat kepada Yesus dengan cara bersukacita-dan-bermegah di dalam Yesus. Inilah yang dimaksud Paulus ketika dia berkata ”hidup adalah Kristus”. Hidup-adalah-Kristus berarti menjadikan hidup kita sebagai sarana untuk menyatakan kemuliaan Kristus bagi orang lain sehingga mereka menyadari bahwa Kristus adalah harta mereka yang paling berharga dan kepuasan mereka yang terdalam. Itulah arti dari memuliakan-dan-berbahagia di dalam Kristus. Jadi, itulah jawaban yang pertama. 

Hidup Adalah Keuntungan

Jika kita melompat ke Fil. 3:7-8, kita akan melihat bagaimana hal ini dikonfirmasi dengan luar biasa. Kaitannya jelas dalam pikiran Paulus karena kata keuntungan dalam pasal 1 berhubungan dengan kematian. Sekarang perhatikan pemakaian kata keuntungan dalam Fil. 3:7-8 terkait cara berpikir yang sama. Ketika Kristus menjadi harta kita yang paling berharga, maka Kristus dimuliakan. Itulah inti kehidupannya Paulus.

Ini yang Paulus nyatakan: ”Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi  karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan  akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus” (Fil. 3:7-8).

Sekarang, kembali ke pasal 1. Jika mati berarti akan bersama Kristus, maka mati adalah keuntungan. Artinya, kematian Paulus akan memuliakan Kristus karena hal itu menunjukkan bahwa Kristus lebih berharga daripada semua hal yang terhilang karena kematian.

Dalam pasal 3 ini, Paulus menjelaskan ”hidup adalah Kristus” dengan cara-dan-argumen yang sama. Alih-alih kehilangan segala sesuatu karena kematian, Paulus malahan menyatakan ”segala sesuatu kuanggap rugi” ketika ia masih hidup untuk menunjukkan kalau Kristus bernilai lebih baik dari apa pun yang dimilikinya bahkan ketika ia masih hidup. Sekali lagi, ”hidup adalah Kristus” berarti kita menjalani hidup sedemikian rupa sehingga Kristus dimuliakan sebagai hartanya Anda yang paling berharga.

Hedonisme Kristen

Saya tidak bisa melewatkan pembahasan hal ini tanpa kembali ke titik awal ketika saya sangat bersemangat menjelaskan tentang hedonisme Kristen. Saya tidak bisa melewatkan pembahasan hal ini tanpa menyatakan secara jelas bahwa konteks dalam Surat Filipi pasal 1 dan 3 adalah fondasi yang paling penting bagi apa yang saya sebut sebagai ”hedonisme Kristen”.

Saya telah mengabdikan seluruh kehidupan saya untuk mencoba memahami-dan-mengkhotbahkan mengenai hal ini. Biasanya saya menyimpulkannya dengan menyatakan, ”Allah paling dimuliakan di dalam kita ketika kita merasa paling dipuaskan di dalam-Nya.”

Seperti inilah cara saya menyatakannya. Dengan menyatukan frasa ”mati adalah keuntungan” dan ”hidup adalah Kristus”, maka Allah paling dimuliakan di dalam kita ketika kita merasa paling dipuaskan di dalam-Nya. Itu akan melebihi kepuasan dalam apa yang terhilang karena kematian dan dalam apa yang kita miliki dalam kehidupan ini.

Dalam kedua hal tersebut, tujuan hidup Paulus tercapai ketika Kristus dimuliakan dalam tubuhnya baik melalui kehidupan maupun kematiannya. Kunci untuk memuliakan Kristus dalam kehidupan-maupun-kematian adalah mendapati bahwa Dia lebih berharga, bernilai, memuaskan, menggembirakan, dan layak  dimegahkan daripada segala sesuatu yang hilang dalam kematian – karena ”mati adalah keuntungan” – dan segala sesuatu yang kita miliki dalam hidup ini – karena ”hidup adalah Kristus”.

***

Artikel ini diterjemahkan dari desiringgod.org dengan judul 'To Live is Christ - What Does That Means?'

You may also like...

Tinggalkan Balasan