Dua Kebutuhan Kita yang Terdalam

Sukacita Surga
1 April


Artikel oleh .
Pendiri dan Pengajar, desiringGod.org

Kepada jemaat orang-orang Tesalonika di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus”

(2 Tes. 1:1)

Sebagai gereja/jemaat, kita berada ”di dalam” seorang Bapa dan ”di dalam” seorang Tuhan. Apa artinya?

Kata ”Bapa” terutamanya untuk menyiratkan mengenai perawatan; dukungan; perlindungan; pemeliharaan; dan disiplin. Jadi, makna utama berada ”di dalam” [Allah] Bapa merujuk pada kita yang berada di dalam pemeliharaan-dan-perlindungan-Nya Allah sebagai Bapa surgawi kita.

Rancangan yang lainnya adalah [untuk berada di dalam] Tuhan. Kita berada di dalam Tuhan Yesus Kristus. Kata ”Tuhan” terutamanya untuk menyiratkan mengenai otoritas; kepemimpinan; dan kepemilikan. Jadi, makna utamanya berada “di dalam” Tuhan menyiratkan mengenai kita yang berada di dalam tanggung jawab-Nya; di bawah otoritas-Nya; dan dalam kepemilikan-Nya Yesus sebagai Tuhan kita yang terutama.

Jadi, Paulus menyapa jemaat Tesalonika dengan cara sedemikian rupa untuk mengingatkan kalau mereka adalah sebuah keluarga (yang berada di dalam perawatan-Nya seorang Bapa); dan para hamba (yang berada di dalam kuasa-Nya seorang Tuhan). Kedua deskripsi tentang Allah ini, sebagai Bapa-dan-Tuhan, membuat jemaat memang benar adanya sebagai keluarga-dan-hamba sehingga deskripsi tersebut akan selaras dengan dua kebutuhan kita yang terdalam.

Di satu sisi, setiap dari kita memiliki kebutuhan untuk diselamatkan dan ditolong. Di sisi lain, kita memiliki kebutuhan untuk memiliki tujuan dan makna.

  1. Kita membutuhkan seorang Bapa surgawi yang berbelas kasihan pada kita; dan menyelamatkan kita dari dosa-dan-kesengsaraan. Kita membutuhkan pertolongan-Nya di setiap langkah karena kita memang sangat lemah-dan-rentan.
  2. Kita juga membutuhkan seorang Tuhan surgawi yang membimbing kita dalam hidup; dan memberi tahu kita mengenai apa yang bijaksana; dan memberi kita tanggung jawab yang besar-dan-bermakna untuk dipenuhi. Juga, kita ingin diberi tahu mengenai alasan untuk keberadaan kita; beberapa tujuan mengapa Allah menciptakan kita seperti sekarang ini. Kita tidak hanya ingin merasa aman dalam pemeliharaan seorang Bapa — walaupun hal itu memang berharga dan perlu. Kita menginginkan adanya sebuah tujuan-yang-mulia untuk menjalani hidup ini.

Kita ingin memiliki seorang Bapa yang penuh belas kasihan sebagai Pelindung kita. Juga, kita ingin memiliki seorang Tuhan yang mahakuasa sebagai Sang Juara kita; Sang Komandan kita; dan Sang Pemimpin kita dalam beberapa perkara yang penting. Jadi, ketika Paulus berkata dalam ayat 1 bahwa Anda adalah jemaat ”di dalam Allah Bapa kita dan di dalam Tuhan Yesus Kristus,” maka kita dapat beristirahat dan mendapatkan pertolongan dari — Allah yang adalah Bapa kita! Kita juga dapat meneguhkan hati dan mendapatkan makna hidup dari [rancangan] yang satunya — Yesus yang adalah Tuhan kita!


Artikel ini diterjemahkan dari "Two of Our Deepest Needs."

You may also like...

Tinggalkan Balasan