Beberapa Cara Bagi Para Istrinya Pendeta Dalam Melayani Suami Mereka

7 Juni 2023

Istrinya seorang pendeta, pertama-tama dan terutama, bukanlah istri seorang pendeta, melainkan orang Kristen dan jemaat gereja. Secara paling fundamental, dia berdiri di hadapan Tuhan-dan-Penciptanya sebagai sesama imam di Bait suci-Nya Kristus. Dengan demikian, dia memiliki semua ekspektasi-dan-tanggung jawab yang sama yang dimiliki setiap jemaat lainnya untuk mengasihi dan melayani. Apalagi, tidak ada jabatan alkitabiah sebagai ”istri pendeta”.

Karena itu, para istrinya pendeta memiliki kesempatan yang unik untuk melayani-dan-mendorong para pendeta dalam pelayanannya. Para istrinya pendeta yang berbakat tersebut melakukan hal ini melalui berbagai cara. Kami bertanya kepada sejumlah pendeta mengenai bagaimana istrinya mereka telah melayani mereka dan pelayanannya, bukan mengenai segala sesuatu yang mungkin dilakukan istri mereka di gereja. Berikut adalah kutipan dari jawaban mereka:

”Dengan kasih karunia-Nya Allah, Cindy adalah orang yang paling saleh yang saya kenal. Saya bisa lebih baik dalam melayani karena saya melayani bersama-sama dengannya. Saya masih tidak bisa mempercayai hal ini bisa terjadi.”

Anthony Coughlin

”Nasihatnya telah menyelamatkan saya dari sejumlah gagasan yang buruk. Wawasannya telah membantu saya untuk menggembalakan orang dengan baik.”

Dave Kiehn

”Saya senang meminta pendapat dan hikmat-bijaksananya istri saya tentang banyak hal. Dia selalu memberikan perspektif yang saya abaikan.”

Victor Shu

”Kami sangat menikmati dalam memberikan konseling pranikah secara bersama-sama.”

Nathan Carter

”Laurie melayani lebih dari dua kali lipat ketimbang pelayanannya saya dalam keramahtamahan, penginjilan bagi para tetanggga, dan konseling.”

Paul Alexander

”Salah satu bidang dalam pelayanan pastoral yang paling saya sukai untuk melakukannya bersama dengan istrinya saya adalah ketika kami sedang membantu dan memberikan konseling bagi pasangan lain. Ini memberikan kesempatan pada kami untuk menunjukkan kepada orang lain bahwa kami sangat membutuhkan kasih karunia-Nya Allah….”

Enrique Oriolo

”Bagi saya, salah satu hak istimewa yang terbesar dari menggembalakan adalah untuk memberikan konseling pernikahan bersama-sama dengan istrinya saya. Kami telah bertemu dengan banyak pasangan selama bertahun-tahun ketika pernikahannya mereka telah berada dalam berbagai variasi situasi-kondisi yang rusak. Kami bersama-sama merasakan sukacita melihat obat-Injil mulai bekerja melalui banyak cara.”

Dave Gobbett

”Saya sangat menikmati kesempatan untuk memberikan nasihat pada pasangan lain bersama-sama dengan istrinya saya…. Kami biasanya melakukan konseling dengan pasangan lain di rumah kami setiap minggu…. Saya sering yang mendominasi sebagian besar pembicaraan, tetapi kehadiran istrinya saya dan masukan yang saleh darinya menawarkan perspektif yang berbeda yang tidak dapat saya hasilkan sendiri.”

Tyler Cash

”Kami sangat bersemangat ketika memimpin kursus Marriage Matters bagi para pasangan Kristen. Juga, dalam pertemuan konseling pernikahan bagi pasangan-ke-pasangan ketika [istrinya saya] menjadi pelengkap yang luar biasa untuk berbagai karunianya saya dan kepribadian saya.”

Tim Chapman

”Hannah dan saya, secara bersama-sama, menikmati dalam mempersiapkan pasangan lain untuk menikah…. Kami merasa hal itu luar biasa untuk pernikahan kami sendiri; dan juga karena kami memiliki hak istimewa yang mendalam untuk mempersiapkan orang lain.”

Mike Gilbart-Smith

”Saya senang menggembalakan para pasangan di gereja kami secara bersama-sama. Robyn bisa berelasi dengan para istrinya jemaat dengan cara yang tidak dapat saya lakukan sendiri.”

Isaias Del Rosario

”Saya yakin bahwa saya telah menjadi pengkhotbah-dan-pendeta yang lebih efektif dan berbuah karena doanya untuk saya.”

Alex DiPrima

”Dia memberikan masukan yang sangat baik untuk khotbahnya saya setiap minggu.”

Godwin Sathianathan

”Dia luar biasa dalam mengajak bicara para jemaat yang menghadiri ibadah-kebaktian kami. Jika mereka belum pulang, dia akan mengundang mereka untuk makan malam supaya bisa berelasi dengan mereka secara lebih mendalam.”

Jon Deedrick

”Istrinya saya bertumbuh subur dalam menunjukkan kepedulian pada orang lain. Dia selalu memiliki kepedulian bagi setiap orang baru di gereja, baik mereka yang muda atau tua, dan ingin memastikan mereka semua tahu bahwa mereka dipedulikan; dan gereja kami adalah tempat di mana mereka akan merasa dipedulikan.”

Gary Kirst

”Karena dia lambat untuk berbicara dan cepat untuk mendengarkan, gereja kami bertumbuh untuk mencintai dan menghormatinya. Jemaat kami menganggapnya sebagai orang Kristen yang setia-dan-awam yang mudah berelasi dengan pergumulan kehidupan sehari-hari.”

Garrett Conner

”Suaranya yang paling ingin saya dengar ketika saya sedang merasa putus asa. Dia adalah penyemangat yang hebat bagi saya.”

Kevin Niebuhr

”Istrinya saya adalah seorang penginjil yang gigih. Apakah ketika dia sedang berada di taman, di toko, berolahraga, atau melakukan sesuatu dengan anak-anak, dia selalu mencari cara untuk memberitakan Yesus pada orang-orang. Dengan teladannya, dia menantang saya untuk menjadi lebih giat dalam penginjilan.”

Garrett Kell

”Perhatiannya terhadap rincian-dan-organisasi membantu hidup kami berjalan lancar bahkan ketika hari yang sibuk-dan-kacau tiba. Perhatiannya terhadap rumah kami, keterampilan memasaknya, dan sifat pengorbanannya membuat keramahtamahan tidak hanya menjadi mungkin ada, tetapi juga menyenangkan bagi jemaat-dan-keluarga kami.”

James Choi

”Melalui pembawaan ekstrovert-nya saya dan keramahannya Meghan yang saling bertabrakan, suatu budaya memuridkan para pria dan wanita, baik yang tua dan muda; lajang dan berkeluarga telah tercipta di rumah kami. Sering kali, semuanya itu terjadi di atas meja makan; atau di ruangan saat anak-anak bermain, ketika mereka saling tumpuk-menumpuk satu sama lainnya; dan juga ketika sampai meminta para tamu untuk bermain dengan mereka.”

Raymond Johnson

”Mungkin sukacita terbesar yang datang dari bermitra dengan istrinya saya dalam pelayanan adalah ketika kami bekerja bersama-sama untuk membuka rumah kami bagi orang lain.”

Phillip Howell

”Saya dan istrinya saya senang membimbing para pasangan pelayanan yang lebih muda secara bersama-sama. Ini adalah pelayanan yang manis yang bisa kami bagikan.”

Bob Johnson

”Istrinya saya sengaja berinvestasi pada istrinya para pria yang mungkin menjadi para penatua pada masa depan. Dengan melakukan itu, dia secara tidak langsung berkontribusi pada karya pastoralnya gereja pada masa depan.”

Joshua Hayward

”Melakukan kunjungan: itu bukan kelebihannya saya. Jadi, kehadiran istrinya saya sangat membantu. Saya pikir memiliki dia di sana membuat semua orang merasa nyaman.”

Will McKinney

”Dia memiliki sedikit tanggung jawab formal di gereja, tetapi menanggung beban di rumah sehingga saya dapat mengambil tanggung jawab formal dalam kehidupan bergereja.”

Grant Borg

”Beberapa pertemuan doa Jumat pagi favoritnya saya adalah ketika yang dihadiri istrinya saya. Kasihnya yang tulus kepada gereja kami, yang ditunjukkan melalui doa, sangat memberkati saya.”

Vincent Kajuma

”Saya memiliki sukacita bermitra dengan seorang istri yang menganggap serius komitmennya untuk berdoa bagi sesama jemaat…. Ini memberi saya kepercayaan diri yang manis ketika saya memenuhi pelayanan pastoral saya untuk jemaat yang sama yang didoakannya.”

Jeff Kelly

”Saya dan istrinya saya baru-baru ini melakukan perjalanan ke Irak Utara untuk pelayanan. Kami senang mengajar, duduk di atas panel, dan berdoa bersama-sama bagi para misionaris yang melayani di tempat yang menantang ini.”

Brian Parks

Artikel ini diterjemahkan dari “A Few Ways Pastors’ Wives Serve Their Husbands.”

You may also like...

Tinggalkan Balasan