Bagi Dialah!

1 Pet. 5:11 (AYT)
Bagi Dialah, kuasa untuk selama-lamanya. Amin!



Petrus ingin kita sungguh-sungguh mengerti kalau orang Kristen memang harus mengalami berbagai penderitaan dalam hidup ini. Dia berusaha meneguhkan dan menguatkan hati kita di sepanjang suratnya ini. Ia kemudian memberi argumen penutup mengapa kita tidak perlu gentar dan takut menjalani itu semua.

Allah yang mengijinkan semua hal ini terjadi adalah Dia yang Mahakuasa; yang “empunya kuasa sampai selama-lamanya” (TB). Jika Ia menginginkan kita tidak pernah mengalami penderitaan, pastilah kita akan terhindar. Jika kita memang harus mengalaminya, maka dengan iman kita percaya kalau semua ini memang baik adanya bagi kita.

Banyak hal yang terjadi di luar kendali kita. Sebaik-baiknya kita berusaha, Tuhan yang menentukan. Entah bagaimana caranya, langkah-langkah orang ditentukan oleh TUHAN (Ams. 20:24). Namun, dengan iman, kita tahu kalau Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia (Rom. 8:28). Itu berarti termasuk mengijinkan kita mengalami dan menjalani semua penderitaan dan penganiayaan kita saat ini.

Jika Allah menyempurnakan Yesus dengan penderitaan (Ibr. 2:10), mungkinkah kita bisa memiliki pilihan lain? Dengan iman, kita percaya sepenuhnya kalau penderitaan memang mendatangkan kebaikan. Kita saja yang saat ini belum mengerti.

Penderitaan kita tidak mungkin lebih besar dari Allah “yang empunya kuasa sampai selama-lamanya”. Allah tidak berkekurangan kuasa untuk memastikan kita terhindar dari penderitaan. Jadi, ketika orang Kristen harus menderita, itu memang sudah diijinkan-Nya terjadi.

Jalan salib penuh derita memang telah disediakan-Nya bagi kita untuk menguji dan memurnikan iman kita. Jangan terkaget-kaget lagi. Jangan terheran-heran lagi.

You may also like...

Tinggalkan Balasan