10 Agustus 2020 Wawancara dengan John Piper Pendiri & Pengajar, desiringGod.org
Transkrip Audio
”Bagaimana saya menuntun seseorang kepada Kristus?” Saya suka pertanyaan yang ditanyakan oleh Brooke ini. ”Halo, Pendeta John! Karena kebaktian gereja online selama masa pandemi Covid-19 ini, saya menawarkan diri untuk menjangkau orang-orang yang pernah menghubungi kami dan menyatakan kalau mereka ingin percaya kepada Kristus. Namun, saya tidak benar-benar tahu bagaimana melakukannya. Saya bertumbuh dewasa dengan melihat orang-orang diarahkan melalui doa yang tertulis. Namun, saya bergumul dengan doktrin di balik gagasan bahwa Anda cukup ”mengucapkan doa tertentu”, maka Anda sudah diselamatkan. Ketika seseorang mengatakan siap untuk menerima Kristus, bagaimana Anda menuntun mereka?”
Pertanyaan yang bagus. Oh, pertanyaan yang bagus. Oh, kiranya setiap orang Kristen siap-dan-bersemangat untuk mewartakan Kabar Baik dan menuntun orang-orang ke dalam iman-yang-menyelamatkan! Jadi, terima kasih atas pertanyaannya ini. Sangat baik bagi John Piper untuk kembali melatih dasar-dasar memberitakan Injil dan bagaimana melakukannya melalui panggilan telepon seperti ini; atau obrolan Zoom; atau duduk hadapan mereka di seberang meja (mungkin dengan jarak 2 meter) untuk membagikan Injil.
Sangatlah membantu jika kita memiliki sebuah rencana-yang-sederhana. Jika kita semua adalah Allah, kita memang tidak perlu memiliki sebuah rencana-yang-sederhana. Kita bisa meluap-luap secara spontan. Namun, kita bukan Allah. Gambaran yang ingin saya gunakan untuk rencana-yang-sederhana ini adalah dengan ”empat peti harta karun”. Saya menyebutnya peti harta karun karena peti itu terisi penuh dengan hal-hal yang hanya bisa dibagikan Sebagian pada waktu tertentu. Itu baik adanya. Kita tidak perlu membagikan semua isi yang berada di dalam setiap peti harta karun pada setiap saat. Alasan saya memilih menggunakan istilah peti harta karun karena Yesus berkata kalau orang yang menemukan Kerajaan Surga, orang yang siap untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga dan diselamatkan, adalah seperti orang yang menemukan peti harta yang terpendam di ladang (Mat. 13:44). Tugas kita sebagai gembala yang menuntun domba-domba baru ke dalam kandang adalah menunjukkan harta yang terpendam itu.
Cara yang Sukar-dan-Membahagiakan
Sebelum saya menjelaskan mengenai empat peti harta karun tersebut, yang Anda letakkan di depan Anda di atas meja pada saat Anda sedang berbicara atau saat sedang menelepon, hal pertama yang akan saya katakan untuk seseorang — orang asing, katakanlah yang baru saja saya hubungi untuk menindaklanjuti permintaannya — kira-kira akan seperti ini: ”Saya sangat senang karena Anda akan memasuki cara hidup yang paling sukar-dan-bahagia yang pernah ada.” Sekarang, mereka mungkin bingung dengan pernyataan seperti itu. Itu mungkin muncul dalam percakapan kecil, tetapi saya pikir itu mencapai keseimbangan yang sangat penting: sukar-dan-bahagia. Sukar dan bahagia.
Anda dapat menjelaskan dari Kitab Mazmur 37:4 mengapa itu adalah cara yang membahagiakan: ”Bergembiralah karena TUHAN.” Tuhan layak bagi sukacita kita. Ia ingin kita berbahagia di dalam-Nya. ”Di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa” (Maz. 16:11). Melalui Injil Matius 16:24, Anda dapat menjelaskan bahwa Yesus juga berkata, ”Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.” Anda juga dapat mengatakan beberapa patah kata tentang bagaimana memikul salib bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Di situlah Anda mati. Di situlah Anda menderita. Dengan kata lain, Anda bisa berkata kepada mereka, ”Yesus akan menuntun Anda melalui beberapa hal yang sangat sukar; bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara” (Kis. 14:22).
Sekarang, alasan untuk memulai dengan cara seperti itu adalah kebenaran ganda — dan keduanya ini sangat penting — bahwa Injil adalah kabar baik yang mengagumkan. Maksud saya, ini memang adalah kabar, kabar, kabar, kabar baik — benar-benar kabar baik yang sangat teramat baik. Ini adalah kabar terbaik di dunia. Kita perlu menekankan nada itu dengan lantang dan jelas: ”Saya akan memberi tahu Anda kabar terbaik di dunia.” Dalam Injil Lukas 14:28–33, Yesus menyuruh kita memastikan membuat anggaran biayanya terlebih dahulu. Anda perlu memberitahu semua orang bahwa keputusan ini melibatkan pengabdian total kepada Yesus Kristus yang disalibkan itu.
Jadi, itulah salah satu cara yang mungkin bisa dilakukan untuk memulai percakapan: bahagia dan sukar. Anda dapat menindaklanjutinya di kemudian hari dengan menjelaskan lebih banyak lagi tentang apa yang dimaksud. Saya pikir begitu banyak orang yang tertarik masuk ke dalam kehidupan Kristen karena gagasan kemakmuran yang tidak masuk akal; bahwa segala sesuatu akan menjadi lebih baik bagi mereka. Padahal, situasi dan kondisi mereka mungkin akan menjadi lebih buruk dalam banyak hal — meskipun sukacita itu akan meresap lebih dalam dari apa yang pernah dibayangkan mereka sebelumnya.
Empat Peti Harta Karun tentang Kebenaran
Kemudian, saya akan mulai membuka empat peti harta karun tentang kebenaran alkitabiah. Ada empat kenyataan utama yang perlu Anda ketahui supaya dapat diselamatkan oleh Yesus Kristus. Itulah yang Anda inginkan. Anda ingin dekat dengan Kristus: menerima Kristus, percaya Kristus, mengikut Kristus, dan mengalami Kristus. Ada empat hal yang perlu Anda ketahui. Anda dapat memberi nama empat peti tersebut dengan empat kata. Inilah rencana dasar-dan-sederhana tersebut:
1. Allah
2. Dosa
3. Kristus
4. Iman
Saya sudah mengingat keempatnya selama beberapa dekade. Oh, betapa cara ini telah membantu saya dengan sangat baik, yaitu Allah, dosa, Kristus, dan iman. Itu adalah empat peti karunnya saya tentang kebenaran. Saya menyebutnya peti harta karun karena setiap peti memiliki berbagai ayat dari Kitab Suci dan cara untuk menjelaskan mengenai Allah, dosa, Kristus dan iman. Saya tidak ingin memberi kesan bahwa hanya ada satu-ukuran-untuk-semua penyampaian Injil ini. Anda memiliki empat peti di sana; terisi penuh dengan kebenaran Alkitab. Tugas kita adalah memercayai Roh untuk membimbing kita. Kemudian, kita mengeluarkan dari setiap peti tersebut, satu atau dua ayat dari Kitab Suci, untuk menunjukkan kekayaan itu kepada teman barunya Anda. Jadi, mari kita ikuti penjelasannya satu per satu.
1. Mulailah dengan kebenaran mengenai Allah.
Segalanya dimulai dengan Allah. Segalanya dimulai dengan kebesaran Allah; kemuliaan Allah. Anda mungkin memulai dengan menjelaskan kekudusan-Nya atau keadilan-Nya. Yang perlu diperjelas dari peti harta karun yang pertama ini adalah segala sesuatu yang lain tidak akan masuk akal jika kita tidak memahami dengan baik siapa Allah dan seperti apa Dia. Bagaimana dosa (yang akan kita bicarakan ketika membuka peti harta karun yang kedua) bertentangan dengan Allah — bukan hanya terhadap manusia saja. Kita tidak bisa menjelaskannya jika kita tidak memahami siapa Allah itu.
Saya suka memulai dengan menjelaskan kemuliaan Allah karena Paulus mendefinisikan dosa sebagai kondisi ketika manusia kehilangan kemuliaan Allah (Rom. 3:23). Jadi, saya ingin menyatakan Kitab Yesaya 43:6-7 kepada orang tersebut:
Bawalah anak-anak-Ku laki-laki dari jauh,
dan anak-anak-Ku perempuan dari ujung-ujung bumi,
semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku
yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku,
yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!
Saya akan berkata kepada mereka, ”Anda diciptakan, Anda ada, untuk memuliakan Allah — untuk membuat Allah terlihat mulia. Anda diciptakan untuk menunjukkan kemuliaan Allah, kebesaran-Nya, keindahan-Nya, dan kelayakan-Nya. Itulah tugas kita.” Surat 1 Korintus 10:31 menyatakan: ”Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”
Itulah peti harta karun yang pertama.
2. Jelaskan kebenaran tentang dosa.
Kita semua telah gagal untuk hidup bagi kemuliaan Allah. Anda telah gagal. Saya telah gagal. Semua orang telah gagal. Surat Roma 3:23 menyatakan: ”Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah” — yang menurut saya berarti kita semua telah menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar (Rom. 1:23). Kita semua lebih memilih hal-hal selain Allah sehingga kita membuat kemuliaan Allah terlihat tidak berharga. Kita telah menghina Allah dalam banyak hal. Berarti, kita telah memilih jalan kematian. Surat Roma 6:23 menyatakan: ”Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Dosa bukanlah hanya mengenai hal-hal yang kita lakukan. Dosa adalah mengenai sebagaimana adanya kita. Paulus menyatakan dalam Surat Efesus 2:3 kalau kita ”pada dasarnya adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.” Tak satu pun dari kita yang terluput dari kondisi ini; tidak ada dari kita yang terluput dari hukuman kematian, penghakiman dan neraka. Yesus berkata dalam Injil Yohanes 3:36, ”Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”
Jadi, tanpa keselamatan, kita semua pada dasarnya berdosa; kita semua berada di bawah murka Allah. Itulah peti harta karun yang kedua.
3. Wartakan kebenaran tentang Kristus.
”Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: ’Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa’” (1 Tim. 1:15).
Itulah sebabnya mengapa panggilan telepon tersebut bisa sampai terjadi. Segala sesuatu yang terjadi hingga pada titik tersebut direncanakan Allah untuk membuat Kristus dan jalan keselamatan-Nya tampak agung, indah dan mengagumkan sebagaimana adanya. Allah mengutus Anak-Nya, Putra-Nya yang ilahi-dan-kekal, untuk menanggung hukuman yang sepantasnya kita terima. Ini adalah inti dari segalanya. Ini adalah kabar paling mulia di dunia. Tidak mungkin kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri dari kuasa dosa dan dari murka-Nya.
Jadi, di sinilah keajaibannya. Surat Roma 8:3 menyatakan: ”Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.” Allah telah menjatuhkan hukuman atas dosa. Ia telah menghukum dosa. Kematian Yesus, Putra-Nya, adalah hukuman kita. Semua dosanya manusia yang akan dipersatukan-dengan-Kristus-oleh-iman dihukum di dalam Yesus. Karena itu, Paulus berkata, ”Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus” (Rom. 8:1). Ini adalah kabar yang mengagumkan: ”Tidak ada lagi rasa bersalah. Tidak ada lagi hukuman. Tidak ada lagi murka. Tidak ada lagi kutuk.” Hidup kekal-dan-damai dengan Allah untuk selama-lamanya. Surat Roma 6:23 menyatakan: ”Tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Itulah peti harta karun yang ketiga, yaitu Kristus.
4. Akhiri dengan kebenaran tentang iman.
Ngomong-ngomong, saya memandang kalau penjelasan mengenai hal ini sepribadi mungkin berdasarkan pengalamannya Anda sendiri akan membantu pada setiap aspek. Saya mungkin akan berkata, ”Ayat favorit saya dalam Alkitab untuk membantu menjelaskan bagaimana menerima semua ini adalah Surat Efesus 2:8–9: ’Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.’
Dengan kata lain, Anda tidak dapat mengusahakan keselamatan Anda. Anda tidak bisa mendapatkannya. Keselamatan adalah pemberian secara cuma-cuma. Anda tidak pantas mendapatkannya. Keselamatan berasal dari anugerah Allah atau kasih Allah. Hanya beberapa ayat sebelumnya dinyatakan, ’Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita– oleh kasih karunia kamu diselamatkan—’ (Efe. 2:4-5).
Itu berarti imannya Anda pada saat ini bahkan merupakan hasil pemberian Allah. Jika Anda menghubungi kami untuk percaya kepada Kristus, jika Anda siap untuk menjadikan-Nya sebagai Juruselamat, Tuhan, dan Harta dalam hidupnya Anda, maka diri Anda sendiri sudah merupakan sebuah keajaiban. Allah telah membuat Anda hidup. Hal inilah yang disebut lahir-baru. Percayalah kepada-Nya; berbicaralah kepada-Nya; katakanlah kepada-Nya dengan sepenuh hati. Nyatakanlah iman Anda kepada-Nya. Sambutlah Dia sebagai sahabatnya Anda.
Doa dan Firman Tuhan
Pada titik ini, Anda mungkin bisa bertanya padanya: ”Apakah Anda punya pertanyaan?” Tentu saja, mereka akan memiliki sejumlah pertanyaan. Anda harus memutuskan berapa lama akan berbicara. Anda dapat mengakhiri semuanya ini dengan mengajak mereka untuk berdoa atau memberi mereka pilihan untuk berurusan dengan Allah secara pribadi. Saya telah melakukannya dengan dua cara. Minta mereka menjauhkan telepon untuk berdoa. Saya biasanya berkata, ”Anda harus menyendiri dengan Allah dan berurusan dengan Dia berdasarkan semua yang Anda dengar sehingga saya tidak melakukan manipulasi apa pun terhadapmu.” Saya ingat pada suatu malam yang indah, sekitar jam sebelas malam di kantor saya, ada seorang pria yang sudah sangat siap. Saya tidak menyuruhnya menutup telepon karena dia sendiri yang berkata, ”Saya sudah mau mengakhiri percakapan ini.” Oh, sungguh luar biasa cara percakapan di telepon itu berakhir. Namun, saya tidak memasukkan kata-kata saya ke mulutnya. Maksud saya, saya sudah memasukkan seratus kata ke dalam mulutnya dengan membagikan Injil padanya.
Kemudian, Anda bisa menyarankan beberapa ayat yang harus dibaca ketika mereka menutup telepon. Anda mungkin bisa menyarankan beberapa bagian dalam Alkitab untuk dibaca; menyarankan bagian tertentu dari Kitab Suci. Anda dapat menyambut mereka ke dalam hubungan pemuridan dengan diri Anda sendiri; atau dengan seseorang yang telah ditugaskan oleh gereja Anda; atau mengundang mereka ke suatu pertemuan kelas. Anda ingin mendorong mereka untuk memikirkan tentang baptisan dan bersiap memberi diri untuk dibaptis pada waktunya. Anda juga bisa memperingatkan mereka bahwa setan itu memang nyata dan akan menguji mereka. Anda bisa berkata, ”Lawanlah dia dengan iman yang teguh” (1 Pet. 5:9).
Anda bisa menutup telepon mereka dengan memberikan sebuah janji. Oh, ada begitu banyak yang bisa Anda pilih. Mungkin Anda bisa menutup teleponnya mereka dengan mengutip Surat Ibrani 13:5–6:
Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau. Jadi kita bisa dengan yakin mengatakan, Tuhan adalah Penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
***
Artikel ini diterjemahkan dari desiringgod.org dengan judul 'How Do I Lead Someone to Christ?'