23 September 2020 Wawancara dengan John Piper Pendiri & Pengajar, desiringGod.org
Transkrip Audio
Bagaimana cara saya mengatasi rasa khawatir akan masa depan? Ini adalah pertanyaan lama bagi umat Allah yang selalu tergoda untuk mengkhawatirkan hal-hal yang belum diketahui. Allah tahu di sini kita bergumul. Mengatasi rasa khawatir ini adalah suatu masalah tentang mendapatkan pandangan yang benar tentang Allah dan pemeliharaan-Nya dalam setiap seluk-beluk kehidupan kita. Pendeta John menjelaskan alasannya dalam khotbah pada tahun 1993 tentang Kitab Yesaya 41:1–13.
Dengarkanlah Aku dengan berdiam diri, hai pulau-pulau; hendaklah bangsa-bangsa mendapat kekuatan baru! Biarlah mereka datang mendekat, kemudian berbicara; baiklah kita tampil bersama-sama untuk berperkara!
Siapakah yang menggerakkan dia dari timur, menggerakkan dia yang mendapat kemenangan di setiap langkahnya, yang menaklukkan bangsa-bangsa ke depannya dan menurunkan raja-raja? Pedangnya membuat mereka seperti debu dan panahnya membuat mereka seperti jerami yang tertiup. Ia mengejar mereka dan dengan selamat ia melalui jalan yang belum pernah diinjak kakinya. Siapakah yang melakukan dan mengerjakan semuanya itu? Dia yang dari dahulu memanggil bangkit keturunan-keturunan, Aku, TUHAN, yang terdahulu, dan bagi mereka yang terkemudian Aku tetap Dia juga.
Pulau-pulau telah melihatnya dan menjadi takut, ujung-ujung bumipun menjadi gemetar; mereka datang dan makin mendekat. Yang seorang menolong yang lain dan berkata kepada temannya: “Kuatkanlah hatimu!” Tukang besi menguatkan hati tukang emas, dan orang yang memipihkan logam dengan martil menguatkan hati orang yang menempa di atas landasan; ia berkata tentang patrian: “Itu baik,” lalu menguatkannya dengan paku-paku, sehingga tidak goyang.
Tetapi engkau, hai Israel, hamba-Ku, hai Yakub, yang telah Kupilih, keturunan Abraham, yang Kukasihi; engkau yang telah Kuambil dari ujung-ujung bumi dan yang telah Kupanggil dari penjuru-penjurunya, Aku berkata kepadamu: “Engkau hamba-Ku, Aku telah memilih engkau dan tidak menolak engkau” janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.
Sesungguhnya, semua orang yang bangkit amarahnya terhadap engkau akan mendapat malu dan kena noda; orang-orang yang membantah engkau akan seperti tidak ada dan akan binasa; engkau akan mencari orang-orang yang berkelahi dengan engkau, tetapi tidak akan menemui mereka; orang-orang yang berperang melawan engkau akan seperti tidak ada dan hampa. Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau” (Yes. 41:1-13).
‘Jika Kamu Memiliki Allah’
Sekarang, saya ingin menyatakan empat pandangan secara sekilas untuk memperkuat lima pilar keberanian dalam Yesaya 41:10. Izinkan saya mencoba meringkas semuanya untuk Anda. Allah sendiri yang memerintah seluruh bumi dan memanggil pulau-pulau untuk memberikan pertanggungjawaban, Allah sendiri yang memerintah atas para penguasa bangsa-bangsa. Allah sendiri yang menjadikan bangsa-bangsa ada. Allah sendiri yang memanggil umat-Nya dari segala bangsa dan memilih mereka menjadi milik kepunyaan-Nya. Allah sendiri yang seolah-olah berbicara kepada Anda pagi ini, ”Akulah Tuhanmu. Aku menyertai engkau. Aku meneguhkan engkau. Aku akan menolong engkau. Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” Saat ini juga, Dia berkata, ”Karena itu….”
- Karena itu, sebab Aku yang menghakimi bangsa-bangsa;
- karena itu, sebab Aku yang memerintah para penguasa;
- karena itu, sebab Aku yang menjadikan bangsa-bangsa ada;
- karena itu, sebab Aku yang memilih kepunyaan-Ku dengan sesuka hati;
- karena itu, sebab Akulah Tuhanmu;
- karena itu, sebab Aku menyertai engkau;
- karena itu, sebab Aku menolong engkau;
- karena itu, sebab Aku meneguhkan engkau;
- karena itu, sebab Aku memegang engkau;
- karena itu, selama sisa hidupmu, jangan takut.
Hal ini tidak dinyatakan begitu saja sebagai beban, tapi menjadi pintu menuju kehidupan-yang-merdeka di atas pilar-pilar besar pemberdayaan ilahi. Biarkan saya mengubah gambarannya, jika boleh. Cobalah lima preposisi atau lima hubungan spasial yang dimiliki Allah dengan Anda.
- ”Akulah Tuhanmu.” — dengan kata lain, ”Aku berada di atas engkau. Aku berada di atas engkau dengan kekuatan tangan-Ku.”
- “Aku beserta engkau.” — berada di samping Anda.
- “Aku akan menolong engkau dari musuh yang datang dari segala arah (atau serangan atau ancaman). Aku berada di sekeliling engkau sebagai penolongmu.”
- “Aku akan meneguhkan engkau dari dalam dan luar. Aku akan menjadi kekuatanmu.”
- Dan ”Aku akan memegangmu dari bawah.”
”Aku berada di atas engkau; di samping engkau; di sekeliling engkau; di dalam engkau. Engkau tidak perlu khawatir. Engkau tidak perlu takut.” Pilih gambarannya Anda. Jangan takut. Ada satu dasar yang penting bagi kita untuk merasa berani: Allah. ”Akulah Tuhanmu. Aku akan menyertai engkau. Aku akan meneguhkan engkau. Aku akan menolong engkau. Aku akan memegang engkau.” Hanya satu pesan saya: jika Anda memang memiliki Allah, Anda tidak perlu takut.
Allahmu yang Lebih Kuat
Pagi ini, saya mengajak Anda untuk percaya bahwa faktor terpenting untuk keberanian Anda pada masa depan bukanlah keluarganya Anda; melainkan Allahmu. Saya memanggil Anda untuk terbebas dari batasan-batasan yang ditaruh orang-orang pada diri Anda sendiri terkait semacam takdir dari mana Anda berasal. Anda memiliki Allah yang jauh lebih kuat dari apa pun yang terjadi pada masa lalunya Anda. Karena itu, Dia dapat memutuskan ikatan apa pun yang dirasakan Anda. Saya meminta Anda untuk menerima kenyataan bahwa Allahlah yang membuat perubahan, bukan Anda, orangtua, atau temannya Anda. Allah sendirilah yang membuat perubahan itu. Saya hanya meminta salah satu di antara kalian pada saat ini, yang merasa benar-benar tidak mampu, untuk melakukan apa pun yang berarti pada minggu ini. Saya mengimbau Anda untuk berhenti memikirkan kekurangan Anda dan mengapa Anda harus seperti itu. Saya meminta Anda untuk memandang pada Allah. Dia adalah Allah. Dia adalah Allah. Apakah Anda percaya kepada-Nya? Yesus berkata, ”Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah” (Yoh 14:1).
***
Artikel ini diterjemahkan dari desiringgod.org dengan judul 'How Do I Overcome My Fear of the Future?.'