Referensi: klik di sini.
Yak. 1:18 (AYT)
Atas kehendak-Nya sendiri, Dia menjadikan kita dengan firman kebenaran supaya kita menjadi buah sulung dari semua ciptaan-Nya.
Frasa “atas kehendak-Nya sendiri” di bagian ini sangat penting untuk kita pahami. Terkait siapa yang berperan dalam keselamatan, ada 2 pandangan utama, yaitu monergisme dan sinergisme.
Monergisme, yang berasal dari gabungan kata Yunani, yang berarti “bekerja sendirian/sepihak,” adalah pandangan yang menganggap hanya Allah sendiri yang berperan dalam keselamatan kita. Peran Allah 100%, peran manusia 0%.
Imannya kita saja dianugerahi (Fil. 1:29). Pertobatan kita pun dianugerahi (Kis. 11:18). Bukan kita yang memilih Tuhan, tetapi Tuhan yang memilih kita. Semua benar-benar hanya karena anugerah semata.
Sinergisme, yang juga berasal dari gabungan kata Yunani, yang berarti “bekerja bersama-sama/kerjasama dua pihak,” adalah pandangan yang menganggap Allah bekerja bersama-sama dengan manusia terkait keselamatan. Allah hanya menyediakan keselamatan, namun manusia yang menentukan; dengan memilih mau diselamatkan atau tidak.
Frasa “atas kehendak-Nya sendiri” di bagian ini memberikan kita dasar yang kuat untuk memegang teguh pandangan monergisme. Apalagi, Tuhan Yesus memakai analogi yang sangat jelas untuk menggambarkan keselamatan kita, yaitu: kelahiran kembali (Yoh. 3:3-8). Sama seperti kelahiran pertama kita, kita tidak memiliki peran apa pun. Kita tidak pernah yang memilih untuk dilahirkan; kapan dilahirkan; sebagai laki-laki/perempuan; sebagai suku A/B.
Sama seperti peran kita 0% untuk kelahiran pertama kita, maka peran kita juga 0% untuk kelahiran baru kita. Bagaimana mungkin orang yang sudah “mati” masih bisa memilih? (Efe. 2:1-5).