Apa Makna dari Mengasihi Allah

Sukacita Surga
9 Mei


Artikel oleh .
Pendiri dan Pengajar, desiringGod.org

Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu”

(Maz. 63:2-3)

Hanya Allah yang bisa memuaskan hatinya orang yang seperti hatinya Daud. Daud adalah orang yang berkenan di hati-Nya Allah. Memang seperti itulah kita diciptakan.

Inilah inti dari apa artinya mengasihi Allah: merasa dipuaskan di dalam-Nya. Di dalam Dia — bukan hanya karena berbagai karunia-Nya, melainkan karena Allah itu sendiri; sebagai pribadi yang mulia!

Mengasihi Allah berarti termasuk untuk menaati semua perintah-Nya; termasuk untuk memercayai semua firman-Nya; termasuk untuk bersyukur pada-Nya atas semua karunia-Nya. Namun, semuanya itu muncul secara meluap-luap. Inti dari mengasihi Allah adalah mengagumi-dan-menikmati segala sesuatu dari keberadaan-Nya. Kenikmatan akan Allah inilah yang membuat semua reaksi kita adalah benar-benar untuk memuliakan-Nya.

Selain dari Kitab Suci, kita semua tahu mengenai hal ini secara intuitif. Apakah kita merasa paling dimuliakan oleh kasihnya mereka yang melayani kita sebagai suatu kewajiban?; atau dari mereka yang melakukannya karena adanya sukacita yang timbul dari sebuah persekutuan?

Istri saya sangat tersanjung ketika saya berkata, ”Saya senang menghabiskan waktu bersamamu.” Kebahagiaannya saya adalah gema dari nilai-lebihnya istri saya. Demikian juga dengan Allah. Dia paling dimuliakan di dalam kita ketika kita merasa paling dipuaskan di dalam-Nya.

Tak satu pun dari kita yang telah sampai pada kepuasan-yang-sempurna di dalam Allah. Saya sering merasa menyesal karena berbagai keluh-kesah dalam hatinya saya ketika merasa kehilangan kenyamanan atau kemudahan duniawi. Namun, saya telah mengecap bahwa Tuhan itu baik. Dengan kasih karunia-Nya Allah, saya kini telah mengenal sumber dari sukacita yang kekal.

Jadi, saya suka menghabiskan hari-hari saya dengan membawa orang-orang bersukacita hingga mereka bersama-sama dengan saya berkata, ”Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya” (Maz. 27:4).


Artikel ini diterjemahkan dari "What It Means to Love God."

You may also like...

Tinggalkan Balasan