Tanggung Jawab sebagai Orang Kristen

Referensi artikel: klik di sini.

1 Pet. 2:12 (AYT)
Jagalah tingkah lakumu yang baik di antara orang-orang yang belum percaya supaya apabila mereka memfitnahmu sebagai pelaku kejahatan, mereka dapat melihat perbuatanmu yang baik, dan akan memuliakan Allah pada hari pelawatan.



Bagi orang non-Kristen, keseharian dan tingkah laku kita menjadi “Alkitab” berjalan bagi mereka. Orang-orang tidak peduli dengan apa yang kita percaya dan ajarkan. Mereka cuma tertarik dengan apa yang kita katakan dan lakukan.

Akar kata dari “Kristen” adalah “Kristus kecil”; miniatur Kristus”; murid Kristus. Maka, orang-orang hanya ingin tahu apakah benar kita mirip dengan Kristus yang dikisahkan di Alkitab.

Seorang misionaris E. Stanley Jones bertemu dengan Gandhi dan bertanya, “Sekalipun Anda sering mengutip kata-kata Kristus, mengapa Anda kelihatannya keras menolak untuk menjadi pengikutnya?

Jawab Gandhi, “Saya tidak pernah menolak Kristus. Saya suka Kristus Anda. Namun, saya tidak suka dengan orang Kristen Anda.

Ada tanggungjawab besar ketika kita berani menyandang identitas “Kristen” dalam hidup kita. Seperti halnya duta besar yang mewakili sebuah negara, kita semua menjadi duta besar yang mewakili Kerajaan Allah. Perkataan dan perbuatan kita akan disorot oleh dunia dan orang-orang di sekitar kita.

Itulah mengapa Paulus berkata, “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak” (1 Kor. 9:27).

Karena itu, orang Kristen harus rajin-dan-sering berbuat baik. Bukan supaya kita dipuji dan dikagumi manusia, tetapi semata-mata supaya “mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga” (Mat. 5:14-16). Tidak ada orang Kristen yang tidak rajin berbuat baik, sama halnya seperti “kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi”.

You may also like...

Tinggalkan Balasan