Taat pada Pemerintah

Rom. 13:1, 4 (AYT)
Hendaklah setiap orang tunduk kepada pemerintah yang berkuasa atasnya sebab tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah, dan mereka ditetapkan oleh Allah.

sebab mereka (pemerintah) adalah pelayan Allah demi kebaikanmu. Akan tetapi, jika kamu melakukan apa yang jahat, takutlah sebab bukan tanpa alasan pemerintah menyandang pedang. Mereka adalah pelayan Allah, penuntut balas yang menjalankan murka Allah kepada orang yang berbuat jahat.

 


 

Apakah ini berarti Kaisar Nero, Hitler, maupun Saddam Husein juga berasal dari Allah; ditetapkan oleh Allah? Ya, karena “tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah”. Lantas, bagaimana memandang para pemimpin keji ini sebagai pelayan Allah demi kebaikan kita? Tidak tahu.

Yang pasti, Allah bisa menggunakan pemerintahan yang korup dan para diktator untuk menggenapi rencana dan kehendak-Nya. Bahkan, Alkitab tidak malu-malu menggambarkan Iblis sebagai salah satu alat yang digunakan Allah untuk menggenapi rencana dan kehendak-Nya (Ayub 1:6-12; 2 Taw. 18:19-22). Kalau Iblis saja bisa dipakai, apalagi kalau cuma anak-anaknya Iblis?

Dengan iman, kita harus percaya kalau setiap pemerintahan, yang terkorup dan terkejam sekalipun, adalah pelayan Allah demi kebaikan kita. Sebagai sesuatu yang berasal dari Allah dan ditetapkan oleh Allah, dua tugas utama pemerintah adalah untuk melindungi yang baik dan untuk menghukum yang jahat.

Karena itu, orang Kristen tidak boleh terlibat dalam usaha revolusi apa pun  yang berusaha menggulingkan pemerintahan yang sah dengan cara yang inkonstitusional. Melakukan kudeta sama saja dengan melawan Tuhan. 

Kita patuh dan tunduk pada pemerintahan yang terkorup dan terkejam sekalipun bukan karena mereka pantas untuk dipertahankan, melainkan karena kita percaya kalau rencana dan jalan Allah itu sempurna adanya (Mzm 18:31, TB).

Sekalipun kita tidak mengerti apa yang sedang terjadi, kita tetap percaya pada-Nya. Bukan karena kita memahami Allah Tritunggal dengan seutuhnya barulah kita bersedia menyembah-Nya. Namun, karena Ia memang adalah Allah yang hidup-dan-sejati, maka Ia layak dipercaya dan diandalkan sepenuhnya.

You may also like...

Tinggalkan Balasan