1 Pet. 5:6 (AYT)
…Maka, Ia akan meninggikan kamu pada waktunya.
Jika kita bisa ditinggikan pada waktu-Nya, maka kita juga bisa direndahkan-Nya sewaktu-waktu. Jangan main-main dengan jabatan/pelayanan yang Tuhan sudah percayakan pada Saudara.
Setiap kali Saudara tergoda merasa “besar” di hadapan Allah, kiranya perkataan Daniel kepada Belsyazar bisa mempertobatkan Saudara.
“Ya, Raja, Allah Yang Mahatinggi telah mengaruniakan kerajaan, keagungan, kemuliaan, dan kehormatan kepada Nebukadnezar, ayah Tuanku. Karena kebesaran yang Dia karuniakan, maka segala suku, bangsa, dan bahasa takut dan gentar terhadap dia. Dia membunuh siapa saja yang dikehendakinya dan membiarkan hidup siapa saja yang dikehendakinya. Dia meninggikan siapa saja yang dikehendakinya dan merendahkan siapa saja yang dikehendakinya.
Akan tetapi, ketika hatinya menjadi tinggi dan pikirannya menjadi keras dalam keangkuhan, dia diturunkan dari takhta kerajaannya, dan kemuliaannya diambil darinya. Dia dihalau dari antara manusia, hatinya menjadi sama dengan hati binatang, dan tinggal dengan berada di antara keledai liar. Dia diberi makan rumput seperti sapi, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai dia mengakui bahwa Allah Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan-kerajaan manusia, dan bahwa Dia mengangkat siapa saja yang dikehendaki-Nya.
Akan tetapi engkau, anaknya, Tuanku Belsyazar, tidak merendahkan hati sekalipun Tuanku mengetahui semuanya ini.
Tuanku, meninggikan diri terhadap Tuhan semesta langit, perkakas-perkakas dari Bait Suci-Nya mereka bawa ke hadapan Tuanku. Kemudian, Tuanku dengan para pembesar Tuanku, para istri Tuanku, dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas-perkakas itu. Tuanku telah memuji ilah-ilah dari emas, perak, tembaga, besi, kayu, dan batu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau mengetahui. Dan, Allah yang menggenggam napasmu dan menentukan segala jalanmu tidak engkau muliakan”
(Dan. 5:18-23, AYT).
Bagaimana akhir hidup Belsyazar? Pada malam itu juga Belsyazar, raja orang Kasdim itu, dibunuh.
Tuhan yang meninggikan, Tuhan yang merendahkan. Jangan main-main. Ngeri benar kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup (Ibr. 10:31).
Saudara jangan berani-beraninya meninggikan diri di hadapan-Nya. Seperti Firaun, Allah mungkin akan menghajarmu dan kemudian bertanya, “Berapa lama lagi kamu akan menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku?” (Kel. 10:3).
Ingat, Dia adalah Allah yang “menggenggam napasmu dan menentukan segala jalanmu”. Maka, rendahkanlah dirimu di hadapan-Nya.