1 Pet. 4:9 (AYT)
Tunjukkanlah keramahan satu dengan lainnya tanpa mengeluh.
Bagi kebanyakan orang, ramah mungkin identik dengan tiga hal. Dengan senyum seseorang rajin mengucapkan “tolong”, “terima kasih”, dan “maaf” pada orang-orang di sekitarnya. Bukankah itu adalah tanda-tanda orang yang ramah?
Apakah itu ramah yang dimaksud Alkitab? Alkitab tentu saja menuntut lebih.
Ramah versi Alkitab juga berarti “ikutlah ambil bagian dalam mencukupi kebutuhan orang-orang kudus, berusahalah dalam menunjukkan keramahan” (Rom. 12:13).
Ramah versi Alkitab juga berarti “ingatlah selalu untuk memberi tumpangan kepada orang-orang asing” (Ibr. 13:2).
Ramah versi Alkitab juga berarti membantu saudara seiman “melanjutkan perjalanan dengan cara yang berkenan kepada Allah” (3 Yoh.1:6-8).
Ramah versi Alkitab juga berarti membantu saudara seiman dengan “memberikan kepadanya apa yang diperlukan tubuhnya” (Yak. 2:15-16).
Ramah versi Alkitab juga berarti “saling menolonglah dalam menanggung beban” (Gal. 6:2).
Yakin Saudara sudah ramah di hadapan Allah? Apalagi, keramahan ini harus dilakukan dengan “tanpa mengeluh”. Jika bukan karena anugerah, siapa yang bisa benar di hadapan Allah? Ramah saja kita tidak, bagaimana kita bisa sempurna di hadapan Allah? (Mat. 5:48).