Percaya dengan Hati



Yoh. 8:31, 59 (AYT)
Kemudian, Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya,

mereka mengambil batu untuk melempari Dia, tetapi Yesus menyembunyikan diri dan meninggalkan Bait Allah.

Percakapan Yesus dgn orang yang percaya kepada-Nya mengundang gelitik (Yoh. 8:31-59). Bagaimana mungkin orang yg dinyatakan sebagai “orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya” (ay. 31) lantas dinyatakan Tuhan Yesus sebagai anak Iblis (ay. 44)?

Dari yang dinyatakan percaya, mereka memang kemudian akhirnya “mengambil batu untuk melempari” Tuhan Yesus. Apa yang terjadi?

Karena banyak orang percaya dengan mulutnya saja, bukan dengan hatinya. Namun, apa yang kita lakukan-dan-kerjakan yang bisa menggambarkan isi hati kita, bukan apa yang kita katakan/khotbahkan. Keseharian kita yang menjadi bukti apakah kita Kristen atau bukan.

Seseorang itu Kristen atau bukan tidak bisa dibuktikan oleh ibadah 2 jam di hari Minggu. Akan banyak orang beragama yang akan berakhir di neraka, termasuk mereka yang beragama Kristen.

Setiap Minggu, kambing dan domba beribadah di tempat yang sama. Gandum dan lalang berada di ladang yang sama. Dari keseharian Saudara, Saudara lebih mirip yang mana?

Tinggalkan Balasan