1 Pet. 2:24 (AYT)
Ia sendiri telah menanggung dosa kita pada tubuh-Nya di kayu salib supaya kita mati terhadap dosa, dan hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya, kamu disembuhkan.
Kalimat “oleh bilur-bilur-Nya, kamu disembuhkan” telah banyak disalahdoakan. Seringkali ketika orang Kristen menjenguk dan mendoakan orang sakit, mereka kemudian merapalkan kalimat ini.
Tuhan Yesus tidak perlu mati di atas kayu salib hanya supaya Saudara sembuh dari kanker stadium akhir. Kecanggihan ilmu kedokteran bisa saja satu hari membuat manusia tidak lagi perlu takut pada kanker stadium akhir. Namun, tak seorang pun yang akan pernah bisa melepaskan dirinya dari kutuk dosa. Setiap manusia pasti akan mengalami kematian adalah bukti bahwa setiap orang berada di bawah kutuk dosa. Upah dosa adalah maut (Rom. 6:23).
Dosa harus dipandang sebagai “penyakit” yang paling berbahaya-dan-mematikan. Tak seorang pun yang pernah bisa “sembuh” darinya. Hanya “darah Kristus yang mulia, darah Anak Domba yang tak bercacat dan yang sempurna (1 Pet. 1:19), yang bisa “menyembuhkan” kita.
Hanya darah-Nya yang sanggup membebaskan kita dari kutuk dosa karena Ia adalah kurban penebus dosa yang tidak bernoda dan bercacat (1 Pet. 1:19). Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa (Ibr. 10:4). Tuhan Yesus harus menjadi kutuk bagi kita (Gal. 3:13) “supaya kita mati terhadap dosa, dan hidup untuk kebenaran”.
Tuhan Yesus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban yang tidak bercacat kepada Allah untuk menyucikan hati nurani kita dari perbuatan sia-sia supaya kita dapat melayani Allah yang hidup (Ibr. 9:14).
Bagi Saudara yang sudah dibebaskan dari kutuk dosa, maka Saudara “seperti domba-domba yang terus-menerus tersesat, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada Sang Gembala dan Pelindung jiwamu”.
Itulah bobot arti dari kalimat “oleh bilur-bilur-Nya, kamu disembuhkan”. Bagi Saudara yang sudah memahami bobot kalimat ini, kiranya Saudara tidak lagi salah mendoakannya.