Referensi: artikel berita.
1 Pet. 1:4 (AYT)
dan untuk mewarisi harta pusaka yang tidak dapat binasa, tidak dapat rusak, dan tidak dapat layu; yang tersimpan di surga untuk kamu,
Andaikan satu hari Bill Gates tiba-tiba mewariskan hartanya kepada Saudara, bagaimana Saudara akan menjalani keseharian Saudara? Penuh gerutu dan sedih? Atau sukacita akan meluap-luap dari dalam hati Saudara?
Inilah mengapa sukacita dan damai sejahtera menjadi ciri-ciri orang Kristen. Sukacita kita tidak ditentukan oleh naik turunnya rekening kita di bank. Sukacita kita tidak ditentukan oleh mobil apa yang kita bawa; rumah yang kita tinggali; ke mana kita berlibur. Biarlah orang-orang saling membuat sirik satu sama lain di Instagram ataupun Facebook.
Kita tidak perlu ikut-ikutan. Kita memiliki yang mereka belum miliki. Kita adalah pemilik “harta pusaka yang tidak dapat binasa, tidak dapat rusak, dan tidak dapat layu; yang tersimpan di surga untuk kamu”.
Seperti apa persisnya yang dimaksud dengan ungkapan ini? Tak seorang pun bisa menjelaskan seperti apa persisnya harta kita di surga kelak. Namun, dengan iman, kita percaya kalau: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Kor. 2:9).