Mengapa Tuhan sangat Mengasihi Manusia?

1 Pet. 1:12 (AYT)
Kepada para nabi itu dinyatakan bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi melayani kamu dalam hal-hal yang kini telah disampaikan kepadamu melalui orang-orang yang mengabarkan Injil kepadamu dengan Roh Kudus yang diutus dari surga; hal-hal itulah yang sangat ingin disaksikan oleh para malaikat.



Terkait karya keselamatan, para nabi ingin “menyelidiki dan mempelajarinya dengan sangat teliti.” Bukan hanya para nabi yang bertanya-tanya. Para malaikat juga. Pemberitaan Injil menjadi sesuatu “yang sangat ingin disaksikan oleh para malaikat.” Mereka mungkin bertanya-tanya mengapa Allah sangat mengasihi umat manusia.

Mengapa demi kita, Allah Tritunggal Pribadi Kedua,  Yesus Kristus, rela mengosongkan diri-Nya?; mengambil rupa seorang hamba?; menjadi sama dengan manusia?; dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib? (Fil. 2:7-8).

Para malaikat mungkin bertanya-tanya mengapa demi kita Yesus rela-dan-taat “untuk sementara dibuat lebih rendah daripada para malaikat”? (Ibr. 2:9)

Malaikat adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk menolong orang-orang yang akan menerima keselamatan (Ibr. 1:14). Mereka pasti melihat dan memahami kalau manusia tidak ada bagus-bagusnya untuk diselamatkan. Mengapa kita dikasihi sedemikian rupa? Tak seorang pun tahu jawabannya.

Seperti pemazmur, kita juga hanya bisa berkata:

Mzm. 8:3-4
Jika aku melihat langit-Mu, perbuatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang telah Kautempatkan, apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya, dan anak manusia sehingga Engkau memperhatikannya?

Tinggalkan Balasan