Langkah-Langkah Menuju Kedewasaan Rohani (ditulis oleh G.W. Schweer)
Mengapa Kita Perlu Setia Memberi Persepuluhan (hal. 30)
Argumen 7
Persepuluhan merupakan kesempatan memberi bagi orang kaya maupun orang miskin — kesempatan yang adil. Persepuluhan memungkinkan yang miskin memberi sama banyaknya atau bahkan lebih banyak daripada yang kaya (Markus 12:41-44).
Vs
Abun yang bergaji UMR dan Harry T. boleh-boleh saja sama-sama memberikan 10% dari penghasilannya kepada gereja. Persentasenya boleh-boleh saja sama, namun nominalnya pastilah berbeda tajam bagaikan langit dan bumi. Mereka memang diberikan “kesempatan yang adil”, namun apakah mereka juga diberikan “perlakuan yang adil”?
Sistem persepuluhan di gereja akan membuat para gembala rentan untuk melakukan dosa memandang muka/ pilih kasih (Yak. 2:1-9). Jika Abun memberi Rp 300 ribu dan Harry memberi Rp 300 juta, dengan daging kita yang lemah ini, mungkinkah kita memperlakukan mereka dengan adil?
Persentase mereka memberikah yang kita perhitungkan? Atau nominalnya?
Seandainya Abun memberikan 100% penghasilan UMR-nya sekalipun, seperti janda miskin di Injil Markus 12:41-44, akankah Abun diperlakukan secara adil dengan Harry? Marilah kita jujur pada diri kita sendiri.
Sebaliknya, jika sistem persepuluhan tidak diberlakukan, para gembala tidak akan tahu dengan pasti berapa penghasilan para dombanya setiap bulannya. Meskipun bisa menebak-nebak dari penampilan luar mereka, paling tidak berapa penghasilan per bulan para dombanya tidak dinyatakan secara terang-terangan.
Kerajaan Allah bukanlah soal memberi persepuluhan atau tidak, boleh makan apa dan tidak, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus (Rom. 14:17). Mereka yang ingin melanggengkan sistem persepuluhan ini kemungkinan besar karena keserakahan (gembalanya) dan keinginan diperlakukan berbeda (jemaatnya).
Seperti halnya urusan bersunat atau tidak di zaman Paulus, mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memanipulasi Saudara untuk memberi persepuluhan. Sebab memberi persepuluhan atau tidak, itu tidak ada artinya. Namun, menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya (Gal. 6:12, 15).