1 Pet. 3:18-20 (AYT)
…Dibunuh secara jasmani, tetapi dihidupkan di dalam Roh. Dalam Roh, Ia juga pergi dan melakukan pemberitaan kepada roh-roh di penjara, yaitu mereka yang dahulu tidak taat ketika Allah dengan sabar menanti mereka pada zaman Nuh, sementara Nuh membangun bahteranya…
Di Alkitab hanya Petrus yang memberi informasi yang spesifik mengenai apa yang terjadi di jeda waktu antara kematian Yesus di kubur selama tiga hari dan kebangkitan-Nya (1 Pet. 3:18-22). Petrus tidak mengatakan apa yang Yesus beritakan kepada “roh-roh di penjara”, tetapi yang sudah pasti bukan untuk “memberitakan Injil”.
LAI kurang tepat menerjemahkan kata Yunani “kerusso” sebagai “memberitakan Injil”, yang seharusnya diterjemahkan sebagai “memberitakan/memproklamasikan.” Penerjemahan ini mendorong orang-orang tertentu memberitakan Injil kepada orang-orang mati di kuburan, seperti Andereas Samudera. Pelayanan “Dunia Orang Mati”/ Revival Total Ministry yang dikerjakannya adalah sesuatu yang tidak alkitabiah.
Jika memang yang dimaksud Petrus adalah “memberitakan Injil,” maka dia akan menggunakan kata Yunani “euangelizo,” bukan “kerusso.” Apalagi, kita tahu dengan pasti kalau setelah mati seseorang akan dihakimi (Ibr. 9:27), bukan untuk mendapatkan kesempatan kedua. Karena itu, pemberitaan Injil hanya ditujukan pada mereka yang masih hidup, bukan pada mereka yang sudah meninggal.
Kemungkinan besar, kepada “roh-roh di penjara” ini, Kristus memproklamasikan kemenangan-Nya atas dosa (Rom. 5:18–19; 6:5–6), maut (Rom. 6:9–10; 1 Kor. 15:54–55), neraka, para setan, dan Iblis (Kej. 3:15; Kol. 2:15; Ibr. 2:14; 1 Yoh. 3:8).
Lantas, siapakah yang dimaksud sebagai “mereka yang dahulu tidak taat ketika Allah dengan sabar menanti mereka pada zaman Nuh” ini?
Kemungkinan besar ini merujuk pada “malaikat-malaikat yang tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka, tetapi yang meninggalkan tempat kediaman mereka” (Yud. 1:6). Malaikat yang dimaksud Yudas ini sepertinya yang dinyatakan di:
Kej. 6:2, 4 (TB)
“maka anak-anak Allah (malaikat-yang-jatuh) melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.
….
Pada waktu itu orang-orang raksasa (nefilim) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.”
Karena keturunan Adam telah tercemar oleh malaikat-yang-jatuh (setan) ini, maka untuk memastikan garis keturunan Sang Mesias tidak tercemar, Allah harus memusnahkan seisi bumi dengan air bah dan memulai kembali dengan 8 orang saja, yaitu keluarga Nuh (Kej. 6:5-8; 7:23-24).
Bacaan lebih lanjut:
1. Where was Jesus After He Died.
2. Between Death and the Resurrection.
3. Di manakah Yesus dalam tiga hari antara kematian dan kebangkitanNya?