Mari Kita Berdoa

Yakobus 5:15-16 (AYT)  
Doa yang dinaikkan dalam iman akan menyelamatkan orang yang sakit itu dan Tuhan akan membangunkannya. Dan, jika ia telah melakukan dosa-dosa, ia akan diampuni. Karena itu, hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu sembuh….

Seperti yang sudah dijelaskan, kata Yunani astheneo yang diterjemahkan menjadi “sakit” pada bagian ini juga bisa berarti “lemah” iman (Rom. 4:19, 14:1; 1 Kor. 8:11). Karena itu, dilihat dari konteksnya, bagian ini memang sepertinya tidak sedang berbicara mengenai sakit fisik, melainkan lemah iman. Sama halnya seperti dalam 1 Pet. 2:24, kesembuhan yang dimaksud Petrus bukanlah kesembuhan dari sakit fisik. 

Dosa membuat kita menjadi lemah, baik secara fisik maupun spiritual. Dalam doa pengakuan dosanya kepada Tuhan setelah perzinahannya dengan Batsyeba, Daud menyatakan kalau Tuhan meremukkan tulang-tulang orang yang berdosa (yang kemungkinan besar merujuk pada sakit fisik). Karena dosa itu, sakit spiritualnya Daud telah membuat ia kehilangan kegirangan dan sukacita (Mzm. 51:10, TB).

Ketika orang Kristen hidup dalam dosa, ia akan ditegur dan dihajar (Why. 3:19). Ia bahkan akan disesah “karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ibr. 12:6 ). Mengapa harus sekeras seperti itu?

Karena seperti jemaat Sardis, banyak orang Kristen yang “dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal yang sudah hampir mati, sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku” (Why. 3:1-2).

Seperti Daud, dosa akan membuat kita kehilangan sukacita-dan-damai sejahtera yang datang dari Tuhan. Ketika kita berdoa bersama-sama dan saling mengaku dosa, hubungan kita dengan Tuhan akan pulih kembali. Kita di”bangun”kan; diampuni; di”sembuh”kan. Bagian ini paralel dengan apa yang dimaksud dalam Surat 1 Yohanes 1:5-10.

Pernahkah Saudara berdoa bersama pendeta dan ketika Saudara mengaku dosa…. beliau juga  mengakui dosanya dan meminta didoakan Saudara? Perhatikan kata “saling” pada ayat ini. Jika seorang pendeta tidak pernah mengaku dosanya ketika berhadapan dengan jemaatnya yang juga sedang mengaku dosa, maka kemungkinan besar kalau orang itu sedang menipu dirinya sendiri dan kebenaran tidak ada di dalamnya (1 Yoh. 1:8). Tahu-tahu nantinya ketika terbongkar:

https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4932301/bobroknya-perilaku-pendeta-yang-cabuli-jemaatnya-selama-6-tahun

https://www.beritasatu.com/dunia/646509/3000-anak-alami-pelecehan-seksual-di-gereja-katolik-prancis

Karena itu, penting bagi para pemimpin gereja dan gembala untuk ikut melakukan apa yang diperintahkan Yakobus ini. Mereka sama rentannya dengan para jemaat. Mereka juga bisa lemah iman. Mereka juga butuh “bangun”; diampuni; “sembuh”. Karena itu, Yakobus juga memerintahkan para pemimpin gereja dan jemaat yang sedang lemah iman untuk “saling mengaku dosamu dan saling mendoakan”.

You may also like...

Tinggalkan Balasan