Amos 3:2 (AYT)
“Hanya kamu yang Aku kenal dari seluruh kaum keluarga di muka bumi…”
Gal. 4:9 (AYT)
…setelah kamu mengenal Allah atau lebih tepatnya dikenal oleh Allah …
Jika saat ini Saudara sudah dilahirbarukan, Saudara adalah orang yang sangat istimewa di mata Allah. Dari sekian miliar manusia, Tuhan mengenal Saudara secara khusus dan intim. Ia ingin memiliki hubungan yang pribadi dengan Saudara, seperti halnya dengan Abraham.
Ia mengenal Ishak, tetapi Ismael tidak dikenal-Nya. Ia mengenal Yakub, tetapi Esau dibenci-Nya.
Terdengar sangat tidak adil, namun inilah esensi dari bobot arti “anugerah”. Allah sendiri yang memilih siapa-siapa yang ingin dikenal-Nya (Rom. 9:11-24).
Di dunia ini orang-orang dunia berusaha dikenal dan terkenal melalui harta dan takhtanya. Namun, mereka pada akhirnya akan dibuang ke dalam kegelapan yang paling gelap di mana akan ada ratapan dan kertak gigi (Mat. 8:12). Allah tidak pernah mengenal mereka.
Apa arti semua harta dan takhta mereka di dunia ini?
“Kesia-siaan atas segala kesia-siaan. Segala sesuatu adalah kesia-siaan!” (Pengkhotbah 12:8)
Sebaliknya, kita yang tidak bijaksana, berkuasa, dan terpandang yang justru malah dikenal-Nya (1 Kor. 1:26, 28); malah diselamatkan-Nya; malah dianugerahi-Nya hidup kekal.
Kita yang bukan siapa-siapa di mata dunia, kelak malah “akan duduk makan dengan Abraham, Ishak, dan Yakub dalam Kerajaan Surga” (Mat. 8:11). Seperti Daud, saat itu kita cuma bisa bertanya-tanya, “Siapakah aku, ya TUHAN Allah, dan siapakah keluargaku sehingga Engkau membawaku sampai ke sini?” (2 Sam. 7:18).