Keselamatan bagi Bangsa non-Yahudi

Rom. 11:11 (AYT)
“Jadi, aku bertanya, apakah mereka tersandung supaya terjatuh? Sekali-kali tidak! Akan tetapi, oleh pelanggaran mereka, keselamatan telah datang kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya membuat mereka cemburu.”


Bagi yang tekun membaca Alkitab, kita mungkin akan sering bertanya-tanya: mengapa Allah masih tetap mengasihi Bangsa Israel? Bukankah mereka berkali-kali dinyatakan melakukan dosa yang besar di hadapan Allah? Bukankah mereka pantas dibinasakan?

Apa bedanya kelakuan Bangsa Israel dengan orang Het, Amori, Kanaan, Feris, Hewi, dan Yebus? Mengapa mereka dipunahkan dari muka bumi ini, sementara Bangsa Israel tidak? (Ul. 20:16-17).

Sebab anugerah dan panggilan Allah tidak dapat dibatalkan/irrevocable (Rom. 11:29). Seperti halnya pemilihan orang Kristen sebagai umat Allah tidak bisa dibatalkan, begitu pula pemilihan Bangsa Israel sebagai umat Allah.
Segala sesuatu berjalan menurut rencana Allah.

Karena kekerasan hati Bangsa Israel menolak Sang Mesias yang dinubuatkan bagi mereka, maka pemberitaan Kabar Baik/Injil diberitakan oleh Gereja kepada bangsa Yahudi dan non-Yahudi (Kis. 3:14-26; Kis. 13:46-48). Ini bukan plan B, tetapi memang rencana Allah sejak semula.

Karena Bangsa Israel tetap mengeraskan hatinya terhadap pemberitaan Injil, maka bangsa-bangsa non-Yahudi mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan Injil. Dari sejak zaman Tuhan Yesus, Bangsa Israel “mendengar, tetapi takkan pernah memahami; melihat, tetapi takkan pernah mengerti”. Sebab, hati mereka telah menebal dan telinganya berat untuk mendengar. Mereka telah menutup matanya.

Allah sendiri yang menetapkan mereka mengeraskan hatinya sehingga “jangan mereka melihat dengan mata mereka, mendengar dengan telinga mereka, mengerti dengan hati mereka dan bertobat”. Karena itu, keselamatan yang dari Allah ini telah disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarkan (Kis. 28:26-28).

Kita semua yang sungguh-sungguh beriman-percaya kepada Tuhan Yesus pada zaman ini, yang merupakan bangsa non-Yahudi, menjadi penggenapan dari apa yang dinyatakan Paulus di Kis. 28:26-28 ini. Haleluya, puji Tuhan!

You may also like...

Tinggalkan Balasan