Sukacita Surga
1 Januari
Artikel oleh .
Pendiri dan Pengajar, desiringGod.org
”Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku”
(1 Kor. 15:10)
Kasih-karunia bukan hanya mengenai natur-Nya Allah untuk berbuat baik bagi kita ketika kita tidak layak mendapatkannya. Ini adalah kuasa yang nyata dari Allah yang bertindak dan membuat hal-hal yang baik terjadi dalam kita dan untuk kita.
Kasih karunia-Nya Allah adalah Tindakan-Nya Allah dalam diri Paulus untuk membuatnya bekerja keras: ”Tetapi karena kasih karunia … aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua.” Jadi, ketika Paulus berkata, ”Tetaplah kerjakan keselamatanmu,” ia menambahkan, “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya” (Fil. 2:12-13). Kasih karunia adalah kuasa dari Allah untuk melakukan berbagai hal yang baik dalam-kita dan untuk-kita.
Kasih-karunia ini tersedia pada masa lalu dan juga ada pada masa depan. Kasih-karunia itu selalu mengalir di atas air-terjun yang sangat kecil pada masa kini, dari sungai-kasih-karunia yang tak habis-habisnya mengalir pada kita dari masa depan, ke dalam bendungan-kasih-karunia yang terus bertambah pada masa lalu. Dalam lima menit berikutnya, Anda akan menerima kasih karunia, yang menopang Anda, yang mengalir pada Anda dari masa depan. Lalu, Anda akan mengumpulkan kasih-karunia yang berharga selama lima menit tersebut dalam bendungan-masa-lalu. Tanggapan yang tepat terhadap kasih-karunia yang Anda alami pada masa lalu adalah rasa bersyukur. Tanggapan yang tepat terhadap kasih-karunia yang dijanjikan pada Anda pada masa depan adalah iman. Kita bersyukur akan kasih-karunia-masa-lalu pada tahun yang lalu dan sepenuhnya yakin akan kasih-karunia-masa-depan untuk tahun yang baru.
Artikel ini diterjemahkan dari "Grace for the New Year ."