1 Pet. 1:3 (AYT)
Terpujilah Allah dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus, yang sesuai dengan anugerah-Nya yang sangat besar, telah melahirkan kita kembali ke dalam pengharapan yang hidup melalui kebangkitan Kristus Yesus dari antara orang mati,
Untuk memahami mengapa Petrus memuji Allah sedemikian rupa, kita harus memahami kata “melahirkan” di bagian ini. Keselamatan kita benar-benar 100% bergantung pada anugerah-Nya semata.
It is given, not earned. Kita sama sekali tidak memberi kontribusi apa-apa terhadap keselamatan kita. Kita sama sekali tidak berperan apa-apa. Sama seperti kelahiran pertama kita, apa peran dan kontribusi Saudara? Apakah kita bisa memilih ingin terlahir sebagai pria/perempuan, suku A/B, ataupun kaya/miskin?
Setelah kita memahami bahwa kita benar-benar tidak pantas untuk diselamatkan, barulah kita bisa memahami apa yang dimaksud Petrus dengan “sesuai dengan anugerah-Nya yang sangat besar.” Dengan penuh kesadaran, hati nurani kita menjerit: “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” (Rom. 7:24).
Kehendak, pikiran, perkataan, dan perbuatan kita busuk adanya. Mengapa Allah mau repot-repot menyelamatkan kita? Setelah kita yakin kalau kita busuk adanya, barulah saat itu kita bisa mulai memahami apa yang dimaksud dengan “anugerah-Nya yang sangat besar”.
Setelah mulai memahami hal ini, maka pantaslah kita dengan penuh sukacita dan rasa syukur yang meluap-luap dari dalam hati kita berkata-kata seperti Petrus: ‘Terpujilah Allah dan Bapa dari Tuhan kita Yesus Kristus.”