Sukacita Surga
10 Februari
Artikel oleh .
Pendiri dan Pengajar, desiringGod.org
”Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi”
(Ibr. 11:15-16)
Iman melihat pada masa-depan-yang-dijanjikan yang ditawarkan Allah dan yang di-”rindukan” itu. ”Sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi.” Renungkanlah mengenai hal ini sejenak.
Ada banyak orang yang mengurangi makna dari iman-yang-menyelamatkan dengan menjadikannya sekadar sebuah keputusan semata tanpa mengubah perihal mengenai apa yang dirindukan dan dicari seseorang. Namun, inti dari teks ini dalam pasal penting tentang iman di dalam Alkitab — Surat Ibrani 11 — adalah hidup-dan-mati oleh iman berarti memiliki kerinduan yang baru; dan mencari kepuasan yang baru.
Ayat 14 mengatakan bahwa orang-orang kudus pada masa lalu (yang dipuji karena iman mereka dalam Ibrani 11 ini) sedang mencari suatu tanah air yang berbeda dari yang ditawarkan dunia ini. Ayat 16 mengatakan kalau mereka menginginkan sesuatu yang lebih baik daripada yang dapat ditawarkan oleh keberadaan duniawi saat ini. ”Mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi.”
Mereka telah begitu terpikat oleh Allah sehingga tidak ada hal lain yang akan memuaskan mereka selain bersama-sama dengan Allah.
Jadi, inilah iman-yang-menyelamatkan yang sejati, [yaitu ketika Anda] memandang berbagai janji-Nya Allah dari jauh sehingga Anda mengalami perubahan nilai-nilai hidup. Karena itu, Anda kini merindukan, mencari, dan percaya pada janji-janji-Nya Allah tersebut melebihi dari apa pun yang ditawarkan oleh dunia ini.
Artikel ini diterjemahkan dari "Saving Faith Isn’t Easily Satisfied."