Hidup yang Fana di Dunia

1 Pet. 1:17 (AYT)
Dan, jika kamu memanggil-Nya sebagai Bapa, yaitu Dia yang menghakimi setiap orang sesuai perbuatan mereka tanpa membeda-bedakan, hiduplah dalam rasa takut selama kamu masih tinggal sebagai orang asing;



Rumah kita bukanlah di sini. Jangan sampai kita merasa hommy/kerasan di bumi ini. Kelak, uang sebanyak apa pun tidak bisa dibawa. Kelak, jabatan setinggi apa pun harus ditinggal.

Alkitab berkali-kali mengingatkan kita betapa hidup ini begitu singkat dan fana. Bacalah bagaimana pemazmur memahami keberadaan kita di dunia ini hanyalah sebagai “orang asing.”

Mzm. 39:4-7 (AYT)
“Ya TUHAN, beritahukan aku ajalku dan batas waktuku; biarlah aku tahu betapa fananya aku. 

Lihat, Engkau membuat hari-hariku sebesar telapak tangan, dan umurku tidak berarti di hadapan-Mu. Sebenarnya, semua orang berdiri sehela napas saja. Sela

Sebenarnya, setiap orang berjalan dalam rupa belaka. Sebenarnya, mereka menggerutu untuk kesia-siaan, mereka menimbun kekayaan dan tidak tahu siapa yang akan mengumpulkannya.

Dan sekarang, ya TUHAN, apa yang aku nantikan? Pengharapanku ada di dalam-Mu.”

Semua perkataan dan perbuatan kita kelak harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Kita mungkin tidak pernah sempat dijerat oleh hukum dunia. Namun, kita pasti tidak mungkin bisa terlepas dari penghakiman Allah. Cepat atau lambat, segala sesuatu harus dipertanggungjawabkan. Karena itu, wajarlah kalau kita harus merasa “takut.”

Sekalipun akan tetap dihakimi, puji Tuhan kita yang sudah berada di dalam Kristus Yesus tidak akan dihukum (Rom. 8:1; 1 Tes. 5:9; 1 Kor. 3:11-15). Darah Kristus telah membasuh dosa kita.

Tinggalkan Balasan