1 Pet. 1:5
yaitu kamu yang dilindungi oleh kuasa Allah melalui iman keselamatan yang siap dinyatakan pada akhir zaman.
Di negeri seperti Afganistan dan Somalia, menjadi orang Kristen bisa berarti hukuman mati. Keluarganya sendiri yang akan menghukum mati dengan merajamnya karena menganggapnya sebagai aib keluarga (honor killing). Mengapa ada orang-orang yang tetap bersedia menjadi orang Kristen di tempat seperti ini? Bukankah hidup lebih ringan kalau mereka tidak menjadi orang Kristen?
Jawaban singkatnya adalah karena bukan kita yang memilih Allah Tritunggal, namun Ia yang telah memilih kita. Karena Ia yang memilih kita, maka Ia juga yang meneguhkan dan memelihara iman kita. Pernyataan di bagian ini serupa dengan apa yang dinyatakan Paulus di Surat Roma 16:25.
Sebagai orang kudus, kita harus hidup di tengah-tengah dunia yang rusak dan berdosa. Daging kita begitu lemah, namun pencobaan dan godaan terus menerus menyerang kita secara intensif.
Dunia membenci kita. Kita akan dikucilkan. Bahkan, akan datang saatnya bahwa setiap orang yang membunuh kita akan menyangka bahwa ia berbuat bakti bagi Allah (Yoh. 16:2).
Jika bukan Allah sendiri yang memelihara iman kita, siapa yang sanggup tetap menjadi orang Kristen? Apa pun pergumulan dan perjuangan kita saat ini, kita harus memahami kalau Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjuang sendirian. Allah Tritunggal senantiasa menyertai kita; senantiasa memelihara kita.
Tuhan Yesus senantiasa berdoa bagi kita. Saat ini, Ia “duduk di sebelah kanan Allah untuk bersyafaat bagi kita” (Rom. 8:34). Itulah mengapa keselamatan kita tidak pernah bisa hilang. Bukan dengan kuat hebat kita sendiri kita memastikan iman kita hidup dan bertumbuh. Bukan kita yang sanggup melakukan semua itu, tetapi Allah Tritunggal semata.
Tuhan yang sanggup menyelamatkan kita adalah Tuhan yang sanggup memelihara iman kita. Ini adalah penghiburan yang sangat indah yang bisa dinikmati setiap anak Tuhan.