Rom. 14:22 (AYT)
Peganglah keyakinan yang kamu miliki untuk dirimu sendiri di hadapan Allah. Berbahagialah orang yang tidak menghakimi dirinya sendiri terhadap apa yang dianggapnya baik.
Konteks ayat ini terbatas pada konsep kosher/trefa saja. Perikop ini ingin menegaskan kalau “dalam Tuhan Yesus tidak ada sesuatu pun yang najis dari hal itu sendiri. Namun, bagi orang yang menganggap bahwa segala sesuatu adalah najis, maka hal itu najis bagi dirinya sendiri” (Rom. 14:14).
Bukan apa yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, tetapi apa yang keluar dari mulutnya, itulah yang menajiskan orang. Segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut akan turun ke perut dan dibuang ke dalam jamban. Akan tetapi, apa yang keluar dari mulut timbul dari hati. Itulah yang menajiskan orang (Mat. 15:11, 17-18).
Karena itu, sah-sah saja bagi orang Kristen Manado untuk menyantap daging anjing dan orang Kristen Batak menikmati saksang. Semua yang diciptakan Allah itu baik dan tidak ada satu pun yang trefa (najis) jika diterima dengan ucapan syukur. Semuanya itu dikuduskan oleh firman Allah dan oleh doa (1Tim. 4:4-5).
Namun, ayat ini sangat berbahaya jika ditafsirkan di luar konteksnya. Frasa “apa yang dianggapnya baik” bisa ditafsirkan macam-macam oleh manusia berdosa untuk melakukan perbuatan berdosa. Misalnya saja, ayat ini disalahgunakan untuk membenarkan seseorang berpoligami. Perlu ditegaskan kalau ayat ini hanya boleh ditafsirkan dalam konteks kosher/trefa semata.