Referensi: berita
Bilangan 25:2-3 (TB)
Perempuan-perempuan ini mengajak bangsa itu ke korban sembelihan bagi allah mereka, lalu bangsa itu turut makan dari korban itu dan menyembah allah orang-orang itu. Ketika Israel berpasangan dengan Baal-Peor, bangkitlah murka TUHAN terhadap Israel;
Anak-anak Tuhan dilarang berpacaran dan menikah dengan orang-orang di luar Kristus. Secara teknis, mereka yang belum dilahirbarukan adalah anak-anak Iblis (Yoh. 8:44). Interaksi yang intim ini akan mengakibatkan anak-anak Tuhan terpengaruh nilai-nilai dari anak-anak Kerajaan Iblis (Mat. 8:12).
Ini adalah dua Kerajaan yang berbeda, dengan dua Penguasa yang berbeda, dengan nilai-nilai yang saling bertolak belakang. Bagaimana mungkin warga dari dua Kerajaan ini berpacaran dan menikah?
Maka, mungkin hanya orang-orang Kristen palsu yang berani-dan-sanggup melakukannya. Mungkin hanya “orang-orang Farisi” yang hatinya jauh dari Tuhan yang sanggup dengan sengaja membuat hati Tuhan menjadi murka.
Sengaja berpacaran dan menikah dengan orang-orang yang belum dilahirbarukan adalah dosa yang sangat serius di mata Tuhan. Konsekuensinya benar-benar serius.