1 Pet. 1:22 (AYT)
Karena kamu sudah memurnikan jiwamu dalam ketaatan kepada kebenaran sehingga memiliki kasih persaudaraan yang tulus, maka marilah saling mengasihi dengan sungguh-sungguh dari hati yang murni,
Lantas, apa tanda-tanda kalau kita sudah dilahirbarukan/diselamatkan? Di pasal 1 ini Petrus memberi beberapa tanda.
Pertama, ayat 2 dan 23, apakah Saudara sudah hidup dalam “ketaatan kepada kebenaran”?
Kedua, ayat 5 dan 8, apakah Saudara tetap bisa bersukacita meski sekarang sedang menderita karena berbagai pencobaan? Apakah Saudara “bergembira dengan sukacita yang tak terkatakan dan yang dipenuhi kemuliaan”?
Ketiga, ayat 5, apakah Saudara mengasihi Tuhan Yesus sekalipun belum pernah melihat Dia; percaya kepada-Nya meskipun sekarang tidak melihat-Nya?
Keempat, ayat 17, apakah Saudara mengejar kekudusan sehingga hidup dalam rasa takut selama masih tinggal sebagai orang asing karena mengetahui kalau Saudara sudah ditebus dari cara hidup yang sia-sia?
Kelima, ayat 22, apakah Saudara memiliki kasih persaudaraan yang tulus? Senang melihat orang senang, susah melihat orang susah? (Rom. 12:15). Atau malah sebaliknya?
Hanya orang yang sudah dilahirbarukan Allah yang akan memiliki “hati yang murni”. Usaha yang lain pastilah berakhir sia-sia. Entah Saudara rajin bersemedi, berpuasa, dan berdoa, semua usaha itu tidak bisa membuat hati seseorang menjadi murni.
Hanya hati yang dilahirbarukan Allah yang bisa menjadi murni (Yeh. 36:26-27). Semua benar-benar hanya karena anugerah.