4 Februari 1990 Wawancara dengan John Piper Pendiri & Pengajar, desiringGod.org
”Atas pertanyaan orang-orang Farisi apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: ’Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu’” (Luk. 17:21-22).
Apakah Kerajaan Allah adalah sebuah realitas di masa depan yang masih dinanti-nantikan atau suatu realitas di masa kini yang sudah bisa dialami pada saat ini juga? Itulah pertanyaan bagi kita hari ini. Jawabannya adalah Sebagian dari Kerajaan Allah sudah nyata pada masa kini dan sebagian lainnya masih dinantikan untuk terjadi di masa depan. Banyak dari berbagai berkatnya Kerajaan Allah yang memang sudah bisa dinikmati sekarang, tetapi banyak di antaranya yang belum tiba. Beberapa kuasa dari Kerajaan Allah sudah tersedia pada masa sekarang, tetapi memang belum semuanya. Beberapa kutukan dan penderitaan pada zaman ini bisa diatasi oleh kehadiran Kerajaan tersebut, tetapi beberapa tidak. Pertempuran-yang-menentukan dalam melawan dosa, Iblis, sakit penyakit, dan maut telah berlangsung dan dimenangkan oleh Sang Raja melalui kematian-dan-kebangkitan-Nya. Namun, peperangan belum usai. Dosa harus diperangi. Iblis harus dilawan. Sakit penyakit harus didoakan dan akan tetap membuat orang-orang mengeluh (Rom. 8:23). Kematian tetap harus dihadapi hingga kedatangan Sang Raja untuk kedua kalinya dan tibanya penggenapan-yang-seutuhnya (consummation) dari kerajaan tersebut.
Saya ingin Anda melihat hal ini dengan jelas dalam Perjanjian Baru (PB) karena kebenaran mengenai hal ini teramat sangat penting bagi imannya Anda. Kebenaran ini akan menginsipirasi Anda dengan pengharapan karena ada masa depan yang hebat-dan-mulia, yang disiapkan bagi setiap orang percaya, di masa mendatang. Kebenaran ini akan memperdalam keyakinan Anda kalau kemuliaan masa depannya Anda dalam Kerajaan tersebut telah dijamin oleh pembayaran muka (down payments) dari kerajaan tersebut pada masa lampau (Rom. 8:32). Kebenaran ini akan memberi Anda suatu pegangan dalam memahami mengapa ketika begitu besar kuasa dari Kerajaan-yang-hebat ini sudah dilepaskan dalam dunia, namun kita tetap melihat ada begitu banyak dosa, pekerjaan Iblis, sakit penyakit, dan penderitaan yang tetap berlangsung. Jika Anda bisa mendapatkan pegangan akan kehadiran-dan-janji akan Kerajaan Allah, Anda akan menemukan langkah untuk mendapatkan berbagai kuasa rohani (yang termasuk kuasa untuk melakukan berbagai mukjizat) dan jelas mendapatkan kuasa yang sama besarnya untuk sanggup menanggung segala sesuatu, baik salib kehidupan maupun penderitaan, dengan tekun-dan-sabar (Kol. 1:11).
Jadi, mari kita perhatikan berbagai perikop dari Kitab Suci yang menunjukkan Kerajaan Allah sebagai sesuatu yang sudah-ada dan sekaligus masih akan-ada.
Kerajaan Allah Sudah Ada
Teks yang sedang dibahas, Lukas 17:20-21, adalah pernyataan yang jelas mengenai kedatangan Yesus berarti sama dengan kedatangan Kerajaan Allah. ”Atas pertanyaan orang-orang Farisi apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: ’Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu’”
Pertama, Yesus memulai dengan mengoreksi kesalahpahaman mengenai Kerajaan tersebut – yaitu, Kerajaan tersebut hanya akan tiba dengan berbagai tanda yang tidak akan salah dipahami: Kekaisaran Romawi akan ditumbangkan, bangsa Israel akan diselamatkan, dan sebuah kerajaan di bumi akan didirikan. Yesus kemudian seolah-olah berkata pada mereka, ”Tidak, Kerajaan Allah tidak datang dengan cara yang bisa dilihat seperti itu. Ada rahasia mengenai kedatangannya. Kerajaan tersebut bisa hadir di antara kamu tanpa adanya tanda-tanda lahiriah. Kerajaan itu sudah ada di sini karena Aku sudah ada di sini. Akulah yang menjadi kehadiran Kerajaan tersebut, meskipun Aku tidak meruntuhkan Kekaisaran Romawi atau mendirikan kerajaan di bumi (belum!).”
Pernyataan-yang-jelas lainnya terkait kehadiran Kerajaan Allah terdapat dalam Injil Matius 12:28 (juga lihat Luk. 11:20). Orang-orang Farisi menuduh Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul (ay. 24). Namun, Yesus memiliki penafsiran yang sangat berbeda mengenai apa yang terjadi. Dalam ayat 28, Dia berkata: ”Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” Ketika Yesus bersama dengan Roh Allah bertempur melawan Iblis (mulai merampas harta benda dari rumah si orang kuat itu (ay. 29); membebaskan manusia dari perbudakan), maka kuasa Kerajaan Allah sudah mulai bekerja sehingga Kerajaan Allah berarti juga sudah datang.
Kerajaan Allah Akan Ada
Namun, ada berbagai perikop yang dengan jelas menyatakan kalau Kerajaan Allah memang belum ada. Sebagai contoh, dalam Injil Lukas 19:22, Yesus mengisahkan perumpamaan yang menyatakan kalau Kerajaan Allah belum ada. Ayat 11-12: ”Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan. Maka Ia berkata: ’Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali.’”
Yesus sudah dekat Yerusalem. Dengan kata lain, mereka mengira Yesus akan segera bertindak dengan meruntuhkan para penjajah dan mendirikan kerajaan di dunia. Itu merupakan anggapan-yang-umum dari kedatangan Kerajaan Allah – bahwa itu akan dipenuhi dengan berbagai tanda-dan-keajaiban yang akan berujung pada penghancuran musuh-musuhnya bangsa Israel dan berdirinya pemerintahan yang damai dan adil di dunia.
Namun, cara Yesus menyampaikan perumpamaan tersebut dengan jelas menunjukkan kalau Kerajaan Allah tidak datang dengan cara seperti itu pada masa sekarang – semuanya itu masih akan terjadi kelak di masa mendatang. Ayat 12 menyatakan: ”Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. ”Dengan kata lain, Yesus akan kembali ke surga terlebih dahulu untuk beberapa waktu sebelum Ia kemudian datang kembali, dalam kuasa-dan-kemuliaan, untuk mendirikan Kerajaan-Nya. Jangan salah, kedatangan Kerajaan Allah memang masih akan terjadi di masa depan!
Rahasia Kerajaan Allah
Jadi, menurut Injil Matius 12:28 dan Injil Lukas 17:21, Kerajaan Allah telah ada. Sementara itu, menurut Injil Lukas 19:11-12 dan banyak bagian lain dalam Alkitab, Kerajaan Allah masih belum ada. Ini membingungkan. Kebenaran ini membuat orang-orang Farisi kebingungan. Kebenaran ini membuat Yohanes Pembaptis menjadi kecele (Mat. 11:2-6). Kebenaran ini membuat munculnya kelompok yang ingin melempar Yesus dari tebing gunung (Luk. 4:29) dan yang ingin menjadikannya raja (Yoh. 6:15). Kebenaran ini membingungkan Pilatus ketika ia sedang menghakimi Yesus (Yoh. 18:36-37). Kebenaran ini membuat para rasul kebingungan dan kehilangan pengharapannya selama masa Jumat Agung hingga Minggu Paskah (Luk. 24:21).
Di balik kebingungan inilah yang dimaksud Yesus sebagai ”rahasia Kerajaan Sorga”. Mari kita membahas Injil Matius 13 dan melihat bagaimana perumpamaan-mengenai-Kerajaan menyatakan rahasia Kerajaan Sorga bagi kita. Apa yang misterius dari Kerajaan Allah adalah mengenai apa yang telah menjadi ”ada” sebagian, tetapi memang belum seluruhnya ada. Ada berbagai petunjuk mengenai hal ini dalam Perjanjian Lama (seperti dalam Kitab Yesaya 53 – hamba yang menderita). PL tidak secara jelas membagi kedatangan Kristus sebanyak dua kali. PL menyatakan akan ada hari Tuhan ketika Allah pada akhirnya akan memberesi urusan dosa; mengalahkan musuh-musuh-Nya; mengumpulkan umat-Nya ke dalam kerajaan damai, kebenaran, dan sukacita; dan membuat bumi-dan-langit yang baru ketika Sang Mesias akan memerintah untuk selama-lamanya. Namun, PL tidak menyatakan dengan jelas apakah hari Tuhan ini – kedatangan dari Kerajaan tersebut – akan terjadi dalam dua tahap. Pertama, Yesus yang datang sebagai hamba-yang-menderita untuk menebus dosa. Kedua, Yesus yang datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan-dan-kemuliaan-Nya di awan-awan.
Inilah yang dimaksud rahasia Kerajaan Allah – kedatangannya tiba dengan cara yang tampak sepele dan tak berarti hingga kelak mencapai penggenapan-yang-seutuhnya ketika semua musuh telah dikalahkan; semua kuasa dosa dan setan telah dipatahkan; sakit penyakit dan penderitaan telah dihilangkan untuk selamanya. Seperti yang dinyatakan George Ladd, rahasianya adalah mengenai ”penggenapan tanpa ada penggenapan-yang-seutuhnya.” Penggenapannya memang sudah terjadi, tetapi penggenapan-yang-seutuhnya dari Kerajaan Allah belum tiba. Banyak berkat Kerajaan yang sudah bisa dialami pada masa kini. Namun, banyak yang masih disimpan untuk penggenapan-yang-seutuhnya kelak dan pada kedatangan Yesus yang kedua kalinya.
Pengajaran Yesus Mengenai Rahasia Kerajaan Dalam Berbagai Perumpamaan
Mari kita membaca dari berbagai perumpamaan yang digunakan Yesus untuk mengajarkan mengenai rahasia-Kerajaan-Surga. Perhatikan Injil Matius 13:11. Yesus berkata kepada para murid-Nya: ”Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga….” Lanjut pada ayat 16-17: ”Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.”
Anda sedang melihat penggenapan berbagai hal yang dinanti-nantikan mereka. Kerajaan Allah sudah tiba, tetapi ada rahasianya. Tidak setiap orang menyadarinya. Kerajaan Allah bukan seperti yang mereka harapkan. Kerajaan Allah sudah ada di sini, tetapi bagaimana caranya hingga menjadi ada tetaplah misterius. Itulah rahasianya. Inilah yang coba disampaikan berbagai perumpamaan dalam Injil Matius 13.
Perumpamaan Si Penabur
Pertama, perumpamaan Si Penabur dalam ayat 18-19 menyatakan: ”Karena itu dengarlah arti perumpamaan penabur itu. Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga…” ada empat hal yang mungkin terjadi, yaitu:
- Iblis bisa merampasnya;
- panasnya penderitaan bisa mematikannya;
- duri kekuatiran bisa menghimpitnya;
- menghasilkan buah yang berlimpah di tanah yang baik.
Rahasia pada bagian ini adalah ”firman tentang Kerajaan Sorga” – Injil Kerajaan Allah, ”Allahmu memerintah!” (Yes. 52:7, AYT) – tidak terlebih dahulu memenuhi seisi dunia. Kerajaan Allah sudah ada di sini dengan kuasanya untuk menyelamatkan sebagian orang – tetapi tiga perempat lainnya sepertinya ditinggalkan. Itu bukanlah sesuatu yang diharapkan ketika Sang Mesias tiba dan berkata: ”Kerajaan Allah sudah dekat. Allah kita memerintah!” Inilah rahasia Kerajaan Surga.
Perumpamaan Gandum dan Lalang
Perhatikan mengenai perumpamaan Gandum dan Lalang dalam ayat 24. ”Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: ’Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.’” Seorang musuh menabur benih yang buruk sehingga gandum dan lalang bertumbuh bersama. Yesus berkata itulah gambaran mengenai Kerajaan Allah. Anak-anak Kerajaan dan anak-anak si jahat berdiri berdampingan sampai tibanya waktu menuai kelak – yaitu pada hari penghakiman. Penafsiran mengenai hal ini diberikan dalam ayat 37. Perhatikan ayat 41. Dinyatakan pada akhir zaman: ”Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api….”
Ini adalah rahasia Kerajaan Surga – sebuah kerajaan yang telah ada di dunia ini ketika orang benar dan orang jahat hidup berdampingan hingga penggenapan-yang-seutuhnya kelak tiba. Kerajaan Allah akan datang dengan kuasa penuh untuk menghancurkan orang jahat dan mempermuliakan orang benar. Namun, Yesus menyatakan Kerajaan Allah sudah ada. Sudah ada penggenapannya. Namun, penggenapan-yang-seutuhnya, pemisahan finalnya menunggu kedatangan Anak Manusia untuk kedua kalinya (ayat 41).
Perumpamaan Biji Sesawi
Perhatikan perumpamaan Biji Sesawi dalam ayat 31-32: ”Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”
Rahasia Kerajaan Surga [yang dinyatakan melalui perumpamaan ini] adalah kerajaan tersebut datang melalui Yesus seperti halnya biji sesawi, bukan melalui kudeta militer. Suatu hari, Kerajaan tersebut akan menjadi pohon-yang besar-dan-perkasa. Namun, rahasianya adalah kerajaan tersebut telah datang ke dunia ini tanpa didahului adanya perubahan yang besar-besaran seperti yang diharapkan banyak orang.
Perumpamaan Mengenai Pukat
Kita akan membahas mengenai perumpamaan terakhir dalam pasal ini, yaitu ayat 47-50, yaitu mengenai pukat.
Sekali lagi, Kerajaan Surga dinyatakan seperti pukat yang dilemparkan ke laut untuk mengumpulkan berbagai jenis ikan. Ketika sudah penuh, orang-orang akan menyeretnya ke pantai. Duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik dibuang. Jadi, ketika pada akhir zaman, para malaikat akan datang memisahkan orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam dapur api.
Rahasia Kerajaan Surga, sekali lagi, adalah seperti pukat – yaitu kuasa dari Kerajaan tersebut – menyeret orang ke dalamnya; menyeret orang benar dan jahat sekaligus. Hanya ketika pukat itu sudah diseret ke pantai, menjelang akhir zaman, barulah ikan yang baik dan tidak baik akan dipisahkan.
Perhatikan baik-baik: pemisahan yang digambarkan di sini bukan antara ikan yang tidak tertangkap oleh pukatnya Kerajaan dan yang tertangkap. Itu bukanlah gagasan utama dari perumpamaan ini. Pemisahan ini adalah antara dua jenis orang yang tertangkap oleh pukatnya Kerajaan. Satu jenis akan disimpan. Satu jenisnya lagi akan dilempar ke dalam dapur api.
Jadi, rahasia Kerajaan Surga bukan hanya mengenai ukuran-dan-dampak (yang hanya berupa benih sesawi) dari Kerajaan Allah, tetapi juga mengenai orang-orang yang berada di bawah kuasa Kerajaan tersebut. Beberapa adalah murid-yang sejati. Beberapa adalah mereka yang munafik. Keduanya tercampur jadi satu.
Gagasan utama dari pesan hari ini adalah mengenai Kerajaan Allah yang sudah-ada pada saat ini dan akan-ada pada masa mendatang. Ada penggenapan, tetapi masih akan ada penggenapan-yang-seutuhnya kelak. Inilah rahasia Kerajaan Surga. Kebenaran ini menuntun kita pada dua penerapan. Satunya berupa penghiburan, satunya lagi berupa wanti-wanti.
Dua Penerapan
Pertama, yang berupa wanti-wanti: sadarilah kalau Allah menunjukkan dimensi Kerajaan Allah pada saat ini untuk sesuatu yang disimpan untuk penggenapan-yang-seutuhnya kelak. Kerajaan Allah pada saat ini masih terbatas ruang lingkup dan dampaknya. Jangan berasumsi kalau setiap orang yang diseret masuk ke dalam kerajaan oleh kuasa Kerajaan Allah adalah anak-anak Kerajaan. Kuasa Kerajaan mengumpulkan banyak orang (Mat. 7:22) ke dalam pukat tersebut untuk kemudian dibuang pada akhirnya karena mereka menyukai penyembuhan, bukan kekudusan; mereka menyukai kuasa, bukan kemurnian; mereka menyukai mukjizat, bukan kehendak Allah.
Yang kedua, yang berupa penghiburan: Kerajaan Allah benar-benar telah ada. Penggenapan tujuan Tuhan yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang dalam proses. Sang Raja telah datang. Sang Raja telah berurusan dengan dosa sekali untuk selamanya melalui pengurbanan diri-Nya. Sang Raja telah duduk di sebelah kanan Bapa dan memerintah hingga semua musuh-Nya tunduk di bawah kaki-Nya. Kebenaran-Nya Sang Raja telah diperhitungkan pada kita melalui iman. Roh-Nya Sang Raja kini telah berdiam di dalam kita. Kekudusan-Nya Sang Raja terus dihasilkan dalam kita. Sukacita dan damai sejahtera-Nya Sang Raja telah diberikan pada kita. Kemenangan Sang Raja atas Iblis telah menjadi milik kita; ketika kita menggunakan pedang Roh (yaitu firman Allah). Kuasa-Nya Sang Raja telah disediakan bagi kita untuk bisa bersaksi. Karunia-Nya Sang Raja – berbagai karunia Roh – diberikan bagi kita untuk menunaikan berbagai tugas pelayanan.
Kini, dengan kesadaran-yang-penuh akan rahasia Kerajaan Surga – yang sudah ada, tetapi masih akan ada; tergenapi, tetapi belum mencapai penggenapan-yang-seutuhnya – mari kita terus bergerak sebagai Gereja dengan mencari Kerajaan Allah terlebih dahulu – untuk menemukan segala sesuatu yang memang harus ditemukan, yaitu keselamatan bagi orang berdosa yang terhilang dan kemuliaan bagi Raja Yesus!
***
Artikel ini diterjemahkan dari desiringgod.org dengan judul 'Is the Kingdom Present or Future?'